Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Italia, Ini Imbauan Kemenlu untuk WNI dan Kontak yang Bisa Dihubungi

Kompas.com - 13/03/2020, 16:16 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan imbauan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada atau hendak mengunjungi Italia.

Imbauan ini disampaikan salah satunya melalui akun Instagram @safetravel.kemlu, Jumat (13/3/2020).

Menurut imbauan Kemenlu, bagi WNI yang masih berada di Italia, diminta untuk tenang dan selalu mengikuti peraturan yang disampaikan perwakilan RI di sana atau pemerintah setempat.

WNI juga diminta senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan dan kesehatan. Selain itu, WNI juga diimbau sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami demam dan batuk.

Urungkan niat ke Italia 

Sementara bagi WNI yang berencana mengunjungi wilayah Italia, Kemenlu meminta untuk sementara waktu mengurungkan niat tersebut. 

Imbauan dari Kemenlu dikeluarkan mengingat sejak Senin (9/3/2020), negara beribu kota Roma ini telah menetapkan status lockdown menghadapi wabah virus corona.

Baca juga: Aktor Italia Terjebak 24 Jam Bersama Jenazah Saudara Perempuanya yang Terinfeksi Corona

Kebijakan melakukan kuncian di wilayah Italia, disampaikan oleh Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte melalui sebuah konferensi pers, Senin (9/3/2020) dan efektif diberlakukan keesokan harinya (10/3/2020).

Terkait wabah virus corona ini, Italia diketahui menjadi negara dengan temuan kasus infeksi terbesar kedua di seluruh dunia, setelah China. HIngga Jumat (13/3/2020) ada 15.113 kasus infeksi virus corona dengan 1.016 pasien meninggal. 

Safe Travel Kemenlu juga mengumumkan sejumlah ketentuan dan keputusan yang timbul akibat pemberlakuan status lockdown tersebut.

Pertama, ativitas yang melibatkan perpindahan posisi (perjalanan) hanya diperbolehkan untuk aktivitas bekerja, dan aktivitas mendasar lainnya seperti belanja kebutuhan sehari-hari atau kepentingan menyangkut kesehatan.

Selanjutnya, kegiatan pendidikan juga dihentikan. Gedung sekolah termasuk universitas, semuanya ditutup hingga 3 April 2020.

Penghentian juga diberlakukan untuk kegiatan atau acara olahraga yang dijadwalkan diselenggarakan di Italia. 

Pengumuman ketiga, operasionalisasi transportasi publik masih tetap berjalan hanya saja jumlahnya akan dikurangi. 

Pemerintah Italia memberikan kewenangan pada gubernur atau pemerintahan lokal untuk mengawasi atau menjalankan peraturan tersebut. 

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Italia Karantina Seperempat Warganya hingga 3 April

Kontak yang bisa dihubungi

Bagi WNI di Italia yang membutuhkan informasi atau bantuan dari perwakilan Pemerintah RI dapat menghubungi kontak-kontak berikut ini:

• Hotline KBRI Roma (+39 06 420 0911 atau +39 338 954 2333),
• Konsulat Kehormatan RI Genoa (+39 010 53194 36)
• Konsulat Kehormatan RI Napoli (+39 349 763 2499)
• Konsulat Kehormatan RI Firenze (+39 05 558 2580)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com