Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Khawatir Virus Corona, 27 Orang Tewas akibat Keracunan Alkohol di Iran

Kompas.com - 11/03/2020, 08:12 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setidaknya 27 orang tewas akibat keracunan alkohol di Provinsi Khutzen dan Alborz, Iran.

Dilansir dari ABC News, Juru Bicara Universitas Ilmu Kedokteran Universitas Ahwaz, Ali Ehsanpour mengatakan peristiwa itu terjadi karena adanya informasi yang mengatakan alkohol dapat membantu melawan virus corona.

"Beberapa warga Ahwaz telah mendengar bahwa minum alkohol dapat membantu mereka melawan virus corona, sehingga mereka menggunakannya sebagai tindakan pencegahan," kata Ali.

Baca juga: Berikut Perkembangan Terkini Kasus Virus Corona di 16 Negara Timur Tengah

Banyak kasus virus corona di Iran, menimbulkan berbagai rumor tentang berbagai macam cara tak ilmiah terkait cara melawan virus itu di media sosial. Di antaranya adalah minum alkohol.

Iran melarang konsumsi alkohol bagi masyarakat, beberapa orang kemudian membeli alkohol industri yang banyak dijual di pasar untuk tujuan sanitasi.

Setidaknya total ada 218 orang Iran yang dirawat di rumah sakit karena keracunan alkohol di pusat-pusat medis yang berafiliasi dengan Universitas Ilmu Kedokteran Ahwaz.

Jumlah yang lebih banyak dibanding mereka yang positif virus corona di wilayah Khuzestan yakni 73 orang.

"Salah satu korban menjadi buta dan beberapa lainnya dalam kondisi kritis," tambah Ali.

Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com