Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

493 Orang Meninggal, Apakah Isolasi Dapat Menghentikan Penyebaran Virus Corona?

Kompas.com - 05/02/2020, 17:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona masih terus mewabah di banyak negara. Jumlah kasus yang terdeteksi hingga kini tidak kunjung mengalami penurunan.

Meskipun jumlah orang yang dinyatakan sembuh lebih banyak dari korban yang meninggal, tetapi laju persebaran virus tersebut terus meningkat.

Beberapa kota di daratan China juga telah diisolasi terkait dengan tujuan untuk menekan laju atau menghentikan persebaran virus.

Sebelumnya, virus corona baru ini diduga berasal dari pusat kota Wuhan di Provinsi Hubei.

Namun, menurut spesialis kesehatan publik, terlalu awal untuk menyebut isolasi ini dapat memperlambat persebaran penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus corona tersebut.

Melansir South Morning China Post (SCMP), beberapa ahli virologi mengatakan bahwa berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, periode inkubasi virus corona adalah selama 2 minggu.

Berdasarkan studi tersebut, rata-rata infeksi harusnya telah mulai melambat pada Rabu (5/2/2020), dua minggu setelah pelarangan perjalanan yang dilakukan di negara tersebut.

Namun, ahli lain mengatakan bahwa sejauh ini, data yang tercatat hanya menunjukkan berbagai macam kemungkinan.

Baca juga: Update Virus Corona: 493 Orang Meninggal dan 910 Orang Telah Sembuh

Penutupan kota

Untuk membatasi penyebaran virus, otoritas setempat menutup Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei. Pada 23 Januari lalu, penutupan kota ini dilakukan dengan menghentikan penerbangan pesawat, kereta, dan bus dari dan ke arah sana. 

Seluruh transportasi publik dan kendaraan pribadi juga dilarang di dalam kota yang menjadi rumah bagi lebih dari 11 juta penduduk ini.

Namun, sekitar lima juta penduduk telah meninggalkan Wuhan sebelum kota tersebut diisolasi.

Pejabat berwenang di China memperluas pembatasan transportasi ke setidaknya 15 kota di sekitarnya.

Jumlah penduduk yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut jika digabungkan adalah mencapai lebih dari 50 juta penduduk.

Salah satu Profesor Global Biosecurity di University of New South Wales, Raina MacIntyre mengatakan, dalam sebuah teori bahwa intervensi apapun yang menurunkan perjalanan harusnya efektif dalam upaya pembatasan penyebaran infeksi di luar wilayah terdampak.

"Akan tetapi, banyak orang Wuhan yang telah meninggalkan kotanya untuk merayakan tahun baru Imlek. Kondisi ini mungkin dapat menjelaskan adanya kasus di luar China. Kita harus melihat jika pertumbuhan epidemi ini melambat di Hubei maupun di luar Hubei dalam beberapa minggu ke depan," kata Raina.

Baca juga: Impor Bawang Putih Terganggu Akibat Virus Corona, Harganya Terus Melonjak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com