Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Bos PSS Sleman Soekeno Jual Seluruh Sahamnya, Ini Alasannya

Kompas.com - 16/01/2020, 11:25 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan CEO PT Putra Sleman Sembada, Soekeno berencana menjual 68 persen saham PSS. PT PSS adalah perusahaan yang mengelola klub Liga 1 PSS Sleman. 

Soekeno diketahui masih menguasai jumlah saham tersebut, dan akan menjualnya kepada investor yang berminat untuk membeli.

Hal itu diungkapkan Keno, panggilan akrab Soekeno saat dikonfirmasi Kompas.com.

"Iya. Saya akan menjual seluruh saham yang saat ini saya miliki sejumlah 68 persen," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (16/1/2020).

Adapun alasan mengapa ia menjual keseluruhan sahamnya di PSS karena ingin melihat klub berjuluk"Super Elang Jawa" tersebut lebih sukses dari saat ini.

Selama dua musim, PSS meraih prestasi cukup baik. Setelah menjadi kampiun Liga 2 pada 2018, Bagus Nirwanto dkk menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan di Liga 1 musim 2019.

Di Liga 1 2019, PSS finis di posisi 8 klasemen. 

Baca juga: Mengenal Soeratin Sosrosoegondo, Ketua Umum Pertama PSSI, Insinyur Pencinta Sepak Bola...

Tidak sembarangan

Mengenai penjualan saham PSS, ia mengaku tak akan menjual sahamnya kepada orang-orang sembarangan.

Ia akan memilih investor yang juga memiliki komitmen untuk memajukan PSS di kompetisi sepak bola nasional. 

Sebab bagaimanapun, ia mengaku masih memiliki ikatan yang kuat dengan PSS Sleman.

"Penjualan seluruh saham saya ini demi kebaikan PSS Sleman ke depannya," ujar pria yang juga pengusaha properti di Yogyakarta itu.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah banyak peminat yang menghubunginya.

5 Investor minati saham PSS

Keno mengatakan, sudah ada lima orang yang melakukan negosisasi untuk menggantikannya sebagai pemilik saham terbesar di PSS.

"Dari lima orang tersebut, nanti akan saya cari mana yang penawarannya paling tertinggi," jelas dia menambahkan.

Ketika disinggung siapa calon investor PSS, ia hanya memberi "kode" mereka (investor) berasal dari pengusaha lokal.

Adapun mengenai nilai seluruh saham PT PSS tersebut, ia mematok harga di atas Rp 15 miliar namun di bawah Rp 20 miliar.

Kendati demikian, Soekeno tidak memasang target kapan seluruh sahamnya tersebut terjual seluruhnya.

Baca juga: Viral Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Disebut Alami Diskriminasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com