Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Seruan Suporter Indonesia Ikut Aksi, Ketum Jakmania Tegaskan Tetap di Jalur Sepak Bola

Kompas.com - 26/09/2019, 09:43 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial Twitter beredar unggahan yang menyerukan suporter Indonesia bersatu dalam demo menolak RKUHP di Gedung DPR, Kamis (26/9/2019).

Unggahan tersebut berawal dari tangkap layar pemberitaan sebuah media, Rabu, (25/9/2019), yang mengutip sebuah laman grup Facebook.

Dalam laman Facebook tersebut terdapat sebuah poster ajakan untuk suporter Indonesia turut dalam aksi menolak RKUHP.

Selain itu, dalam narasi unggahan itu tertulis tagar dari beberapa suporter di antaranya adalah Kabo Mania, Ultras Persikabo Curva Sud, Viking, The Jakmania, Bonek, Aremania, Snex, dan Brigata Curva Sud.

Menanggapi informasi ini, Ketua Umum The Jakmania Ferry Indrasjarief menegaskan, pihaknya melarang penggunaan atribut Persija.

Baca juga: Memaknai Poster Saat Demo Mahasiswa yang Bikin Senyum, Cermin Politik Nir-kekerasan

Ia juga mengingatkan anggota The Jakmania untuk tetap berada di jalur sepak bola.

"Peringatan untuk seluruh anggota The Jakmania untuk tetap berada di jalur sepak bola khususnya Persija Jakarta," kata Ferry, yang biasa disapa Bung Ferry, dalam imbauan yang dikirim kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2019).

"Tidak diperkenankan menggunakan atribut Persija atau The Jakmania untuk aktivitas di luar sepak bola. Komando kalian datangnya dari koordinator wilayah (korwil) masing-masing," lanjut dia.

Menurut dia, tugas utama dari The Jakmania adalah mendukung klub Persija Jakarta.

"Tugas kewajiban kita optimalkan dukungan pada Persija. Jangan biarkan warna bangku stadion lebih mendominasi dari warna Persija. Justru di saat seperti inilah Persija butuh dukungan dari kita," kata Ferry.

"Maaf, peringatan ini bukan berarti tidak menghormati aktivitas lain, tapi kami hanya ingin meluruskan sikap bahwa Jakmania adalah suporter Persija dan aktivitas kita bersama hanya dukung Persija. Selebihnya urusan pribadi masing-masing. Salam Jempol Telunjuk," lanjut dia.

Baca juga: Gus Miftah: Boleh Demo, Asal Santun dan Berakhlaq

Seperti diberitakan, sejak Senin (23/9/2019) hingga Rabu (25/9/2019), berlangsung aksi demo oleh mahasiswa, pelajar, dan elemen masyarakat lainnya.

Massa aksi menuntut Presiden Joko Widodo mencabut UU KPK versi revisi dan menunda pengesahan sejumlah RUU lainnya, salah satunya Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Hingga Rabu (25//9/2019) dini hari, setidaknya 232 orang menjadi korban dari aksi demonstrasi yang berlangsung di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Bandung, Sumatera Selatan hingga Sulawesi Selatan tersebut.

Tak hanya dari kalangan mahasiswa yang terluka, sejumlah wartawan, masyarakat sipil, dan aparat keamanan juga turut menjadi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com