Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arvilla Delitriana, Sosok di Balik Jembatan Lengkung LRT Jabodetabek

Kompas.com - 18/11/2019, 16:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lumrahnya, jembatan yang sering kita lewati adalah berbentuk lurus.

Namun, tidak untuk jembatan lengkung LRT Jabodetabek yang melayang di atas flyover Tol Dalam Kota yang berada di simpang Kuningan, Jakarta Selatan.

Arvilla Delitriana merupakan sosok penting di balik jembatan lengkung LRT Jabodetabek yang diklaim sebagai yang terpanjang di dunia.

Jembatan lengkung LRT membentang sepanjang 148 meter dan memiliki radius lengkung 115 meter.

Lantas siapakah sosok Arvilla Delitriana?

Dian, sapaan akrab Arvilla Delitriana, merupakan lulusan teknik sipil Institut Teknologi Bandung tahun 1989.

Ia kemudian menempuh pendidikan S2 di kampus yang sama dan menekuni geoteknik.

Baca juga: Jokowi Puji Konstruksi Jembatan LRT Jabodebek yang Dirancang Insinyur Wanita ITB

Dalam dunia perjembatanan, nama Dina mungkin sudah tak asing lagi. Sebab, ia telah berkiprah selama hampir 20 tahun dalam pembuatan jembatan.

Karyanya pun tak perlu diragukan lagi. Banyak jembatan di Indonesia yang merupakan hasil rancangan wanita berusia 49 tahun itu.

Dari sekian banyak karyanya, Dian mengaku bahwa Jembatan Kali Kuto Semarang dan Jembatan Bagan Siapi Api Riau menjadi yang paling terkesan baginya.

Menuai Pujian

Awalnya, banyak yang meragukan jembatan rancangannya itu, tapi kini ia banyak menuai pujian.

Presiden Joko Widodo pun ikut memuji srikandi Indonesia itu.

"Sudah melayang di atas flyover, melengkung pula di ketinggian. Begitulah rumitnya pekerjaan jembatan bentang panjang untuk LRT Jabodebek yang melayang di atas flyover Kuningan, Jakarta Selatan ini," kata Jokowi dalam unggahan Instagramnya, Rabu (13/11/2019).

"Untunglah, sang insinyur, Ibu Arvilla Delitriana, lulusan Institut Teknologi Bandung berhasil merancang jembatan menakjubkan itu dan tersambung dengan presisi sejak kemarin," sambungnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Sudah melayang di atas flyover, melengkung pula di ketinggian. Begitulah rumitnya pekerjaan jembatan bentang panjang untuk LRT Jabodebek yang melayang di atas flyover Kuningan, Jakarta Selatan ini. Untunglah, sang insinyur, Ibu Arvila Delitriana, lulusan Institut Teknologi Bandung berhasil merancang jembatan menakjubkan itu dan tersambung dengan presisi sejak kemarin. Bayangkanlah kehebatan konstruksi ini: membentang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter dan menggunakan material beton seberat 9.688,8 ton atau setara dengan lebih tiga kali berat patung Garuda Wisnu Kencana di Bali. Besi yang digunakan sejumlah 2.929,7 ton atau setara dengan lebih lima kali berat pesawat Airbus A-380. Tidak heran jika konstruksi ini mengukir dua rekor dari Museum Rekor Indonesia, yaitu sebagai jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang, dan sebagai jembatan dengan pembebanan axial static loading test terbesar. Begitulah. Dengan tersambungnya salah satu bagian tersulit dari konstruksi jalur LRT Jabodebek ini, proyek kereta LRT kita kian menampakkan hasil. LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan: Cawang–Cibubur, Cawang–Dukuh Atas, dan Cawang–Bekasi. Selamat kepada PT Adhi Karya Tbk. Selamat kepada Ibu Dina.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi) pada 13 Nov 2019 jam 5:46 PST

Dina mengerjakan proyek LRT Jabodetabek kurang lebih selama satu tahun.

Jembatan lengkung rancangannya itu kini memecahkan dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Rekor pertama sebagai jembatan kereta box beton lengkung dengtan bentang terpanjang.

Rekor kedua adalah jembatan dengan pembebanan axial static loading test terbesar.

Nantinya, proyek LRT Jabodetabek akan melayani tiga relasi perlintasan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi.

Baca juga: Sah, Long Span Jembatan LRT Jabodebek Bersertifikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com