Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ardi dan Ardan Berhasil Dipisahkan, Kok Kembar Siam Bisa Terjadi?

Kompas.com - 18/11/2019, 14:49 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Organ hati bayi kembar siam Ardi dan Ardan berhasil dipisahkan oleh tim dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta.

“Keduanya memang sudah punya hati masing-masing. Hanya karena kembar siam, hati mereka menempel. Jadi ketika dipisahkan, mereka masing-masing punya hati,” tutur Alexandra seperti dikutip dari situs berita Antara, Minggu (17/11/2019).

Kasus kembar siam seperti yang terjadi pada Ardi dan Ardan bukan kali ini terjadi.

Lantas, mengapa kasus bayi kembar siam bisa terjadi?

Bayi kembar siam adalah kondisi dimana kondisi fisik bayi terhubung antara satu dengan yang lain di titik tertentu tubuh mereka.

Umumnya bayi kembar siam berjenis kelamin sama, dan 70 persen kejadian adalah pada bayi berjenis kelamin perempuan.

Baca juga: 10 Jam Operasi, Tim Dokter Berhasil Pisahkan Organ Hati Ardi dan Ardan

Terjadinya Kembar Siam

Melansir dari Mayo Clinic  kembar siam berkembang dari satu sel telur yang telah dibuahi namun gagal berpisah secara sempurna ketika membelah.

Sehingga kemudian dua janin akan terhubung secara fisik.

Paling sering di dada, perut atau panggul. Kembar siam juga kerap berbagi satu atau lebih organ internal.

Melansir dari Kompas.com (20/01/2016) Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Yassin Yanuar mengatakan kembar siam tak bisa dicegah.

Hal tersebut karena proses pembelahan pada kasus kembar siam umumnya terjadi terlambat atau lebih dari 13 hari setelah pembuahan.

"Kembar siam enggak bisa dicegah karena kita tahunya kan setelah pembelahan. Saat pembelahan, prosesnya enggak terlihat kasat mata," kata Yassin di Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Kembar siam biasanya bisa dilihat dengan USG saat kehamilan berusia sekitar 8 minggu.

Kembar siam, juga membutuhkan penanganan berbagai dokter spesialis seperti bedah anak, jantung, hingga saraf.

Adapun, usia harapan hidup bayi kembar siam, berbeda-beda tergantung masalahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com