KOMPAS.com - Banyak orang berhasil mempertahankan berat badan ideal dengan menyeimbangkan nutrisi serta aktivitas.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, antara lain menjadikan protein sebagai makanan pokok dan camilan.
Selain itu, memulai rutinitas penurunan berat badan dengan kardio sebelum beralih ke latihan beban.
"Berkomitmen penuh terhadap perubahan perilaku dan gaya hidup yang diperlukan sangat penting untuk kesuksesan penurunan berat badan jangka panjang," kata Matthew R Pittman, MD, direktur bedah bariatric, Northwestern Medicine Regional Medical Group.
Namun, sebanyak 90 persen orang yang menurunkan berat badan memiliki risiko kembali ke bentuk semula.
Oleh karena itu, mempertahankan berat badan lebih rumit dibandingkan melakukan diet.
Mereka yang ingin menurunkan berat badan disarankan memahami mekanisme tubuh sehingga bentuk tidak kembali seperti semula saat sebelum diet.
Baca juga: 7 Alasan Diet, Kurangi Risiko Asma, Diabetes, hingga Tidur Nyenyak
Ketika melakukan diet dan menjaga bentuk tubuh, begini mekanisme tubuh manusia bekerja:
Semakin sering seseorang berolahraga atau mengelola asupan kalori, maka semakin besar peluang Anda mempertahankan atau memperlambat berat badan saat ini.
Hal ini terjadi karena tubuh manusia telah berevolusi untuk menyimpan lemak dan energi sehingga dapat menjadi suplai saat tubuh kekurangan kalori.
Cara di atas bukan satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan tubuh. Hormon lapar, yakni leptin dan ghrelin, juga berperan.
Sel-sel lemak yang menghasilkan leptin dapat memberi tahu otak saat tubuh merasa kenyang.
Untuk itu, sel-sel lemak yang menyusut ketika Anda menurunkan berat badan juga menghasilkan lebih sedikit leptin.
Dengan demikian, Anda tidak merasa kenyang.
Sementara itu, hormon ghrelin yang diproduksi oleh lambung berfungsi memberi tahu otak saatnya untuk mengisi bahan bakar tubuh.