7 Fakta Dewi Hughes, Sukses dengan Diet dan Aktif di Dunia Pendidikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewi Hughes menginspirasi banyak orang dengan diet kenyang yang merupakan perpaduan dari pola makan real food dan juga menghipnotis diri untuk berhenti makan nasi dan tepung.

Diet ala Hughes juga terbilang menyenangkan karena justru dirancang untuk harus selalu kenyang, ditambah dengan harga yang murah.

Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, yuk kenal dekat sosok Dewi Hughes yang akan lebih menginspirasi banyak orang.

Baca juga: Cerita Sukses Dewi Hughes Turun 90 Kg dalam 15 Bulan, Dietnya Murah dan Kenyang

1. Pernah jadi duta pendidikan

Tahun 2011, Dewi Hughes pernah dinobatkan sebagai duta pendidikan anak Indonesia.

Tak sendiri, saat itu Dewi Hughes bersama dengan Dewi Yull, dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan.

"Saya pikir saya masuk dunia baru, dan saya rasa pemerintah sangat tepat memilih publik figur sebagai duta pendidikan anak, karena akan membantu saat sosialisasi," kata Hughes, pada Mei 2011.

Saat itu, tugas Hughes sebagai duta adalah untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, terutama mengenai pendidikan anak usia dini.

Baca juga: Dewi Hughes Terkapar Tak Bisa Bergerak Saat Berat Badannya 150 Kg

2. Memiliki lembaga untuk anak-anak

Dewi Hughes tak hanya aktif sebagai duta pendidikan anak usia dini, tapi juga bahkan memiliki lembaga yang diberi nama Dewi Hughes Foundation International (DHFI) dan juga memiliki I-Hughes Scholling.

Melalui lembaga tersebut, perempuan 48 tahun ini ingin memberikan pendidikan alternatif di luar sekolah kepada anak-anak.

Baca juga: Dewi Hughes Turun 11 Kg dalam Sebulan, Dietnya Murah Hanya Rp 20.000

3. Mendirikan PAUD

Melalui lembaga yang didirikan, DHFI dan menggandeng perusahaan cepat saji, Hughes mendirikan sekolah PAUD yang diberi nama Little1Academy.

"Konsep sekolah di dalam play land restoran KFC. Jadi fasilitasnya bagus sekali. Kelasnya hanya dua, Little Egg untuk usia 2-3 tahun dan Big Egg untuk usia 3-4 tahun," tutur Hughes.

Sekolah itu bahkan dibuka di 26 cabang sekolah di 13 daerah, yakni Medan, Surabaya, Bandung, Malang, Semarang, Jogjakarta, Magelang, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Denpasar.

Baca juga: Dewi Hughes: Bawah Sadar Saya, Mie, Roti, dan Nasi Itu Bukan Makanan