Menurut Riset, Cuaca Buruk Pengaruhi Kondisi Penderita Penyakit Kronis

KOMPAS.com - Sebuah riset menunjukkan, seseorang yang memiliki penyakit kronis akan merasa lebih menderita ketika cuaca buruk.

Dikutip dari Independent, riset tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University of Manchester.

Mereka menguji lebih 13 ribu orang dari seluruh Inggris dengan kondisi kesehatan jangka panjang, seperti radang sendi, fibromyalgiam dan nyeri neuropatik.

Riset ini menyelidiki apakah cuaca buruk dapat memperburuk rasa sakit.

Dengan menggunakan aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak kesehatan uMotif, peserta diminta untuk mencatat gejala harian selama enam bulan.

Hasilnya, para peneliti menunjukkan bahwa cuaca buruk 20 persen lebih mungkin menyebabkan para penderita merasa lebih sakit.

Baca juga: Studi Buktikan Pikun Berkaitan dengan Kepribadian saat Remaja

Namun, rasa sakit tidak meningkat pada responden saat cuaca cerah.

Peneliti menyatakan ,  keterkaitan keduanya akan tetap ada meski telah memperhitungkan mood dan aktivitas fisik. Dua faktor ini dianggap berkontribusi pada tingkat nyeri.

Profesor Will Dixon, ketua penelitian itu, mengatakan, cuaca telah dianggap memengaruhi gejala pasien radang sendi sejak era Yunani kuno.

"Sekitar tiga perempat orang yang hidup dengan radang sendi percaya, rasa sakit mereka dipengaruhi oleh cuaca," kata Profesor Dixon.

Menurut dia, penelitian ini dapat membantu para ilmuwan untuk mengeksplorasi mengapa kelembaban berhubungan dengan rasa sakit dan membuka pintu untuk alternatif perawatan baru.

Ia percaya, temuan tersebut juga dapat membantu pasien dengan penyakit kronis untuk merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan mereka lakukan.

Baca juga: Bukan Isapan Jempol, Studi Buktikan Air Kelapa Punya Segudang Manfaat

Sementara itu, seorang dokter dari yayasan amal Versus Arthritis, Dr Stephen Simpson, mengatakan, 10 juta orang di Inggris menderita radang sendi.

Lebih dari setengahnya menderita rasa sakit setiap hari.

Dia berharap, penelitian tersebut akan membantu para ilmuwan untuk memahami gambaran yang lebih besar tentang kompleksitas rasa sakit.

Menurut British Pain Society, nyeri kronis memengaruhi lebih dari dua perlima populasi Inggris.

Artinya, sekitar 28 juta orang dewasa hidup dengan rasa sakit dan telah berlangsung selama tiga bulan atau lebih.