Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Kompas.com - 10/05/2024, 09:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.comPura Lempuyang Luhur terletak di Gunung Lempuyang atau disebut juga puncak Bukit Bisbis, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Pura Lempuyang merupakan salah satu pura tertua dan suci di Bali, serta menjadi bagian dari Sad Kahyangan Jagad atau enam pura utama yang menjadi pilar Pulau Bali.

Selain sebagai tempat suci untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pura Lempuyang Luhur menjadi tujuan wisata populer di Bali timur karena keindahan arsitektur dan pemandangan alamnya yang berlatar panorama Gunung Agung yang memukau.

Berikut ini sejarah singkat Pura Lempuyang Luhur di Bali.

Baca juga: Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Sejarah Pura Lempuyang Luhur

Di kawasan jalur pendakian menuju puncak Gunung Lempuyang terdapat beberapa pura. Pura Lempuyang Luhur terletak di puncaknya.

Untuk mencapai Pura Lempuyang Luhur, para pengunjung maupun umat Hindu yang ingin bersembahyang harus melewati jalur utama berupa tangga berundak.

Jumlah tangga Pura Lempuyang Luhur yang harus dilewati sekitar 1.700 anak tangga.

Umat Hindu percaya bahwa yang berstana di Pura Lempuyang Luhur adalah Dewa Iswara, yakni manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai penguasa arah timur.

Meski diyakini sebagai salah satu pura tertua di Bali, tidak diketahui pasti kapan Pura Lempuyang Luhur dibangun.

Asal-usul Pura Lempuyang Luhur tidak bisa dipisahkan dari legenda tentang kedatangan Bhatara Tiga pada masa lampau, serta rangkaian peristiwa yang menyertainya.

Menurut Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, diceritakan bahwa Sang Hyang Parameswara ingin memindahkan puncak alam semesta atau Gunung Mahameru yang semula tertancap di India (Jambhudwipa) ke Tanah Jawa.

Saat dipindahkan, Mahameru tercecer yang mengakibatkan munculnya jajaran pegunungan yang terbentang di Pulau Jawa dari barat ke timur hingga Gunung Semeru di Jawa Timur.

Baca juga: Sejarah Pura Ulun Danu Batur, Pura Terpenting Kedua di Bali

Dari Gunung Semeru, Bhatara Tiga tiba di Bali untuk kemudian membagi menjadi tiga bagian besar dan beberapa bagian kecil.

Tiga bagian besar tersebut menjadi Gunung Batur dan Gunung Rinjani (di Lombok), sementara puncaknya menjadi Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali.

Sedangkan bagian kecilnya membentuk lereng pegunungan di Bali, seperti Tapsahi, Pengelengen, Siladnyana, Beratan, Batukaru, Nagaloka, Pulaki, Puncak Sangkur, Bukit Rangda, Trate Bang, Padang Dawa, Andhakasa, Uluwatu, Sraya, dan Gunung Lempuyang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com