Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Soekarno-Hatta Menemui Nishimura Sebelum Proklamasi?

Kompas.com - 02/04/2024, 18:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta sempat melakukan pertemuan dengan beberapa petinggi Jepang, salah satunya dengan Mayor Jenderal Otoshi Nishimura.

Tepatnya setelah Peristiwa Rengasdengklok, Soekarno-Hatta bertemu dengan Nishimura yang menjabat sebagai Kepala Urusan Umum Pemerintahan Jepang di Indonesia.

Pertemuan tersebut bertujuan menjajaki sikap Jepang terhadap rencana persiapan kemerdekaan Indonesia.

Berikut kronologi pertemuan Soekarno-Hatta dengan Nishimura sebelum perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Berakhirnya Pemerintahan Jepang di Indonesia

Pembentukan PPKI

Setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom atom pertamanya di Kota Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945, Jenderal Terauchi memanggil Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat, ke Dalat, Vietnam.

Marsekal Terauchi adalah panglima tentara Jepang yang bertanggung jawab atas wilayah Asia Tenggara selama Perang Dunia II.

Ketika tiga tokoh nasional tersebut dalam perjalanan, AS menjatuhkan bom atom kedua di Kota Nagasaki, yang membuat posisi Jepang dalam Perang Asia Timur Raya semakin kritis.

Pertemuan antara Marsekal Terauchi dengan Soekarno, Hatta, dan Radjiman akhirnya terselenggara di Dalat pada 12 Agustus 1945.

Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Terauchi mengumumkan pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) untuk menggantikan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Dengan membentuk PPKI, Jepang seolah menjamin bahwa kemerdekaan yang mereka janjikan kepada Indonesia akan segera diwujudkan.

Baca juga: Mengapa Pemerintah Jepang Membentuk PPKI?

Di saat yang sama, Jepang masih berharap mendapat jaminan bahwa bangsa Indonesia akan siap membantu negaranya, yang telah sangat terjepit, untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya.

Sebanyak 21 anggota PPKI telah dipilih langsung oleh Marsekal Terauchi, di mana Soekarno ditunjuk menjadi ketua dan Moh Hatta sebagai wakil ketua PPKI.

Pertemuan di Dalat, juga membahas tentang kemerdekaan Indonesia. Karena posisi Jepang berada di ujung tanduk, Marsekal Terauchi menjanjikan bahwa pihaknya memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Terauchi menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat diumumkan jika persiapan yang dilakukan oleh PPKI sudah selesai.

Setelah pertemuan tersebut, Soekarno, Hatta, dan Radjiman tiba kembali di Indonesia pada 14 Agustus 1945.

Baca juga: Siapa Tokoh Jepang yang Menjamin Keamanan Perumusan Teks Proklamasi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com