Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Kompas.com - 28/03/2024, 13:29 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

SEJARAH senantiasa ditulis oleh pemenang, kembali terbukti secara nyata pada monumen dan museum "Gedenkstaette Deutscher Widerstand" yang terletak di kawasan perkantoran pemerintah kota Berlin di Stauffenbergstrasse, selatan Grosser Tiergarten Berlin, Jerman.

Di lokasi tersebut, Kolonel Claus Schenk Graf von Stauffenberg dan para pimpinan konspirasi 20 Juli 1944 yang gagal membunuh Adolf Hitler ditembak mati oleh laskar khusus penembak rezim Nazi Hitler.

Claus Philipp Maria Justinian Schenk Graf von Stauffenberg adalah seorang bangsawan Katolik perwira Angkatan Bersenjata Jerman sebagai satu di antara para tokoh utama pelaku kudeta yang gagal dilaksanakan pada 20 Juli 1944.

Kudeta ini dimaksudkan untuk menggulingkan kekuasaan Adolf Hitler dengan cara membunuhnya demi mendirikan pemerintahan baru yang memiliki tujuan utama, yaitu menghentikan Perang Dunia II secara damai.

Akibat peran dalam kudeta yang gagal tersebut, Stauffenberg ditangkap dan dieksekusi mati pada 21 Juli 1944.

Jangankan didirikan monumen, nama Stauffenberg sebenarnya telah dicoret dari lembaran sejarah Nazi Jerman sampai kemudian Sekutu berhasil menguasai Berlin.

Pada tahun 1967 setelah 22 tahun Perang Dunia II usai, Senat Berlin memutuskan pendirian pusat memorial dan pendidikan demi memberikan informasi kepada publik mengenai sejarah perlawanan Jerman terhadap rezim Nazi.

Setiap tanggal 20 Juli, pemerintah Jerman memperingati hari perlawanan warga Jerman terhadap Nazi di kawasan Gedenkstaette Deutscher Widerstand dengan upacara militer.

Sementara istilah Deutscher Widerstand kini meluas ke seluruh gerakan perlawanan bawah tanah yang dilakukan oleh kaum sosial-demokrat, komunis, gereja maupun rakyat jelata seperti di negara-negara jajahan Nazi Jerman.

Kepahlawanan Stauffenberg dkk menginspirasi Angkatan Bersenjata Jerman masa kini untuk tetap memiliki kearifan nurani pribadi sehingga tidak secara membabi buta mematuhi perintah atasan yang tidak adil dan tidak beradab.

Museum Gerakan Perlawanan di Berlin juga menampilkan perlawanan kebudayaan yang dilakukan dari luar Jerman oleh para warga Jerman seperti Thomas Mann, Sigmund Freud, Bertold Brecht, Hannah Arendt, Marlene Dietrich, Conrad Veit yang sempat distigmasisasi sebagai pengkhianat oleh rezim Nazi Hitler.

Namun di masa kini mereka dikenang dengan penuh rasa hormat oleh bangsa Jerman Bersatu sebagai para Pahlawan Jerman yang perwira dan perkasa berontak melawan angkara murka Hitler.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com