Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marhaenisme: Ideologi yang Terbentuk Ketika Soekarno Bersepeda

Kompas.com - 05/01/2024, 17:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden pertama Indonesia, Soekarno, telah memberikan sumbangan besar terhadap ideologi perjuangan bangsa dengan memperkenalkan ajaran Marhaenisme.

Konsep ini muncul sebagai respons terhadap penindasan kolonialisme, kapitalisme, dan imperialisme pada zamannya.

Untuk memahami lebih dalam, mari kita telaah sejarah dan konsep utama ajaran Marhaenisme.

Baca juga: Asal-usul Marhaenisme, Ideologi yang Tercetus Kala Bung Karno Bersepeda

Sejarah awal Marhaenisme

Marhaenisme, sebagai landasan pergerakan Bung Karno, tidak muncul begitu saja.

Sebaliknya, ia berakar pada pemikiran Soekarno sejak usia 20 tahun.

Awal mula inspirasi Marhaenisme terjadi ketika Soekarno. masih menjadi seorang mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini ITB). Kala itu, Soekarno sedang berjalan-jalan di pinggiran kota Bandung.

Dalam buku "Biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia" karya Cindy Adams, dijelaskan bahwa Soekarno bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen. 

Meski memiliki tanah dan alat produksi sendiri, Marhaen dan rakyat kecil lainnya masih kesulitan memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Pandangan Soekarno terhadap para pekerja kecil yang menjadi majikan sendiri, seperti kusir gerobak, nelayan, dan petani, menjadi inspirasi awal terhadap ideologi ini.

Mereka memiliki alat produksi sendiri dan tidak terikat pada siapa pun.

Marhaen, dalam pandangan Bung Karno, mencakup bagian terbanyak dari rakyat Indonesia.

Pertanyaan mengenai identitas sejati mereka telah memicu Soekarno untuk merenung dan mencari jawaban.

Namun, pada akhirnya, solusi terhadap pertanyaan tersebut tidak ditemukan melalui analisis ilmiah atau diskusi dengan rekan-rekan aktivisnya.

Sebaliknya, jawaban atas pertanyaan tersebut justru ditemukan oleh Soekarno ketika ia memutuskan untuk tidak mengikuti kuliah dan malah bersepeda tanpa tujuan di sekitar Bandung.

Setelah mengayuh pedal selama beberapa waktu, ia mencapai sebuah persawahan di selatan Bandung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com