Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marhaenisme: Ideologi yang Terbentuk Ketika Soekarno Bersepeda

Kompas.com - 05/01/2024, 17:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Wawancara dengan Marhaen kemudian membuka mata Soekarno terhadap sistem penindasan kolonial Belanda. Petani yang seharusnya dapat berkembang malah terbatas oleh sistem yang tidak adil.

Soekarno pun menyimpulkan, "Pada saat itu, cahaya ilham menyala di benakku. Aku akan menggunakan nama ini untuk menyebut semua orang Indonesia yang mengalami kesulitan seperti dia! Sejak saat itu, aku menyebut rakyatku dengan sebutan Marhaen".

Sisa hari itu, Soekarno habiskan dengan bersepeda mengelilingi Bandung.

Di sepanjang perjalanan, ia terus merenung sambil merangkai pemikiran yang selama ini tersumbat di kepalanya.

Nama "Marhaen" kemudian diangkat oleh Soekarno sebagai simbol perjuangan rakyat kecil yang ditindas oleh sistem kolonial.

Baca juga: Marhaenisme dalam Kebijakan Politik Ganjar Pranowo.

Konsep Marhaenisme

Marhaenisme, sebagai bentuk sosialisme yang diterapkan di Indonesia, lahir dari gagasan yang bersumber langsung dari kehidupan rakyat kecil.

Dalam Kongres Partindo tahun 1933, Soekarno menyampaikan konsep Marhaenisme melalui beberapa butir keputusan dengan tujuan menggambarkan pandangannya terhadap ideologi tersebut.

Berikut adalah penjelasannya:

  • Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi

Soekarno mengusung konsep Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi sebagai fondasi Marhaenisme.

Sosio-Nasionalisme menekankan persatuan bangsa untuk melawan penindasan, sedangkan Sosio-Demokrasi menyoroti pentingnya demokrasi dalam mencapai keadilan sosial.

  • Marhaen

Istilah "Marhaen" dipilih oleh Soekarno untuk mencakup kaum proletar Indonesia, terutama petani yang hidup dalam kondisi melarat. Marhaen dianggap sebagai simbol perjuangan melawan ketidakadilan ekonomi.

  • Marhaenis

Marhaenis merujuk pada setiap individu yang mengikuti ajaran Marhaenisme. Ini mencerminkan konsep bahwa Marhaenisme bukan hanya ideologi, tetapi juga gerakan yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.

  • Kaum Marhaeni

Soekarno menekankan pentingnya kerjasama antara Marhaen dan kaum Marhaeni sebagai satu kesatuan perjuangan.

Kaum Marhaeni, khususnya perempuan, diidentifikasi sebagai rakyat kecil yang ditindas oleh sistem. Kesatuan ini dipandang sebagai langkah krusial dalam mengatasi ketidakadilan sosial.

Jadi, dari sudut pandang Soekarno, konsep Marhaenisme adalah sebuah ideologi yang menggabungkan semangat kebangsaan, demokrasi, perjuangan kaum proletar, dan peran penting wanita dalam mencapai keadilan sosial di Indonesia.

Konsep ini tidak hanya merupakan kerangka pemikiran teoritis, tetapi juga merupakan pandangan praktis yang diharapkan dapat membawa perubahan nyata dalam masyarakat Indonesia pada masa itu.

Referensi:

  • Adams, C. (2018). Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat. Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Bung Karno dan Penerbit Media Pressindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com