Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Rohingya Diusir dari Myanmar?

Kompas.com - 16/12/2023, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas ID

KOMPAS.com - Krisis Rohingya merujuk pada konflik berkepanjangan yang terjadi antara etnis Rohingya dengan pemerintah Myanmar.

Sejak 1982, ketiadaan status kewarganegaraan menyebabkan etnis Rohingya tidak berada dalam perlindungan suatu negara.

Saat ini, Rohingya menjadi populasi tanpa kewarganegaraan terbesar di Indonesia.

Salah satu dampak dari krisis ini adalah etnis Rohingya memutuskan untuk mengungsi ke sejumlah negara lain, salah satunya Indonesia.

Sejak pertengahan November 2023, gelombang pengungsi Rohingya mulai berdatangan ke Indonesia.

Gelombang pertama tiba di Indonesia, tepatnya di pesisir Desa Blang Raya, Kabupaten Pidie, Aceh, pada 14 November 2023, dengan jumlah sedikitnya 196 imigran etnis Rohingya.

Lalu, sampai tanggal 10 Desember 2023, tercatat sudah ada sembilan gelombang kedatangan para pengungsi etnis Rohingya yang membawa kurang lebih 1.600 orang.

Mereka semua terdampar di Provinsi Aceh yang tersebar dari Kota Sabang, Pidie, Aceh Besar, dan Lhokseumawe.

Lantas, dari peristiwa ini, apakah Rohingya diusir dari Myanmar?

Baca juga: Dampak Krisis Rohingya bagi Bangladesh

Rohingnya mengungsi

Muslim Rohingya merupakan salah satu etnis minoritas di Myanmar.

Mereka memiliki bahasa serta budaya cukup berbeda dari orang-orang Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.

Menurut catatan beberapa sumber, Rohingya adalah keturunan pedagang dan tentara Arab, Turki, atau Mongol yang pada abad ke-15 bermigrasi ke negara bagian Rakhine.

Selama berabad-abad, pedagang Muslim tersebut berbaur dengan para pendatang dari Bangladesh dan India, hingga membentuk etnis Rohingnya.

Kedatangan Rohingya ini mendapat sambutan yang tidak baik dari warga Myanmar, yang berujung pada terjadinya sebuah konflik.

Konflik antara etnis Rohingya dengan penduduk asli Myanmar mulai terjadi pada akhir abad ke-18, ketika Inggris datang dan menjadikan Myanmar sebagai koloninya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com