Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata yang Dipakai Indonesia pada Masa Penjajahan

Kompas.com - 09/11/2023, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Gramedia

KOMPAS.com - Pada masa penjajahan, bangsa Eropa yang datang ke Nusantara melengkapi diri dengan senjata api.

Setiap ekspedisi yang datang, turut serta tentara dan persenjataan lengkap guna mengantisipasi setiap keadaan.

Sejarah mencatat, kolonialisme dan imperialisme yang diupayakan bangsa Eropa mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia.

Perlawanan rakyat menyeruak di berbagai wilayah Indonesia.

Para pejuang berusaha melawan pendudukan bangsa penjajah menggunakan beragam senjata.

Senjata apa yang dipakai Indonesia pada masa penjajahan?

Baca juga: Sejarah Bambu Runcing, Senjata Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Bambu runcing

Sebagaimana namanya, bambu runcing adalah senjata yang terbuat dari bahan bambu yang diruncingkan.

Bambu runcing menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah.

Senjata bambu runcing pertama kali diperkenalkan oleh seorang ulama bernama Kiai Subkhi asal Temanggung.

Penggunaan bambu runcing sebagai senjata bermula dari ketiadaan dan kekurangan peralatan perang dalam melawan bangsa penjajah, yang telah berbekal senjata modern.

Keris

Keris merupakan warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.

Keris adalah penanda budaya Indonesia yang pernah digunakan untuk melawan penjajahan.

Salah satu pejuang yang dikenal menggunakan keris dalam perlawanannya adalah Pangeran Diponegoro.

Keris Pangeran Diponegoro yang bernama Keris Kiai Nogo Siluman sempat direbut Belanda, tetapi kini telah dikembalikan ke Indonesia.

Baca juga: Rakyat Riau Angkat Senjata

Rencong

Rencong adalah senjata tradisional daerah Aceh, yang berperan penting bagi para pejuang daerah dalam melawan penjajah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com