Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakraningrat IV, Pemimpin Madura yang Bersekutu dengan VOC

Kompas.com - 30/10/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cakraningrat IV adalah pemimpin Madura Barat yang bertahta sejak 1718 hingga 1746.

Cakraningrat IV merupakan anggota wangsa yang merupakan penguasa bawahan dari Kerajaan Mataram.

Sama seperti pendahulunya, Cakraningrat IV menolak untuk tunduk pada Mataram.

Bahkan, Cakraningrat IV lebih memilih berada di bawah perlindungan VOC.

Cakraningrat IV secara pribadi memang membenci Raja Mataram Amangkurat IV (1719-1726).

Selama memerintah, Cakraningrat IV berusaha memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup seluruh Madura dan Jawa Timur.

Untuk mencapai tujuannya tersebut, Cakraningrat IV berganti-ganti aliansi dengan Mataram dan VOC.

Baca juga: Serat Wulang Pandhita Tekawardi, Warisan Masa Pakubuwana II

Hubungan Cakraningrat IV dengan Mataram

Pada 1726, Amangkurat IV meninggal dunia. Kedudukannya digantikan sang putra yang bergelar Pakubuwana II.

Sejak Pakubuwana II naik tahta, hubungan antara Kerajaan Mataram dengan Cakraningrat IV semakin lama semakin akrab.

Terlebih, setelah Cakraningrat IV menikahi salah satu putri Pakubuwana I, yaitu R. Ayu Lengis atau R. Ayu Demis.

Lebih lanjut, pada akhir tahun 1730-an, kekuasaan Cakraningrat IV di Jawa Timur meningkat dan mengancam kedudukan orang Bali di daerah Blambangan.

Cakraningrat IV pada akhirnya berhasil menumpas serangan Bali dengan dibantu oleh VOC.

Dari peristiwa inilah hubungan Cakraningrat IV dengan VOC mulai dekat.

Kedekatan Cakraningrat IV dengan VOC pun berlanjut hingga pecahnya peristiwa Geger Pecinan di Batavia pada 9 Oktober 1740.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com