Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Psikologis Perang Dingin

Kompas.com - 06/10/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Perang Dingin adalah periode ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet dengan sekutunya masing-masing.

Selama Perang Dingin, AS dan Uni Soviet tidak terlibat adu senjata di medan pertempuran secara langsung, tetapi saling berebut pengaruh atas negara lain.

Perang Dingin berlangsung sejak 1947 dan berakhir pada 1991, ketika Uni Soviet bubar.

Dampak yang ditimbulkan Perang Dingin mencakup banyak bidang, bahkan mempengaruhi psikologis masyarakat dunia.

Baca juga: Siapa yang Menang dalam Perang Dingin?

Dampak psikologis Perang Dingin

Perang Dingin mengakibatkan dampak secara psikologis yaitu munculnya kecemasan dan ketidakpastian akan masa depan akibat adanya perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Bentuk Perang Dingin yang paling mencolok adalah persaingan teknologi persenjataan dan teknologi luar angkasa.

Perkembangan teknologi persenjataan pada masa Perang Dingin meningkat pesat, salah satunya senjata nuklir.

Era pengembangan nuklir sebenarnya telah dimulai sejak Perang Dunia II, tetapi mencapai puncaknya pada masa Perang Dingin.

Perlombaan senjata nuklir pada masa Perang Dingin resmi dimulai saat AS memproduksi lebih banyak persenjataan atom dan Uni Soviet memulai pengujian bom atom mereka pada 1949.

Pada 1952, Amerika Serikat menguji "superbomb" hidrogen yang dapat menimbulkan kerusakan mahadahsyat, yang diikuti oleh Uni Soviet pada tahun berikutnya.

Empat tahun kemudian, AS dan Soviet sama-sama menguji rudal balistik antarbenua pertama mereka.

Baca juga: Bentuk-Bentuk Perang Dingin

Meski kekuatan rudal AS lebih unggul, sempat terjadi kekhawatiran apabila Uni Soviet memiliki senjata nuklir yang lebih hebat.

Selama tiga dekade berikutnya, kedua pihak sama-sama berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas persenjataan yang dilengkapi dengan peralatan nuklir.

AS dan Uni Soviet meningkatkan persenjataan mereka menjadi lebih dari 10.000 hulu ledak.

Bentuk-bentuk persenjataan yang dikembangkan pun beragam, mulai dari rudal jarak pendek yang berhulu ledak nuklir, kapal selam bertenaga nuklir, rudal jarak menengah, rudal antarbenua, dan sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com