Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Menara Pisa Miring?

Kompas.com - 04/10/2023, 14:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terletak di Piazza dei Miracoli, bagian dari kompleks Katedral Pisa, Menara Pisa mengundang perhatian dunia dengan ketinggian 55,86 meter dan kemiringan sekitar 5,5 derajat di bagian puncaknya. 

Upaya pemulihan pada tahun 1990-an dan pembatasan jumlah pengunjung menunjukkan komitmen dalam menjaga keunikan dan keamanan Menara Pisa.

Bagaimana sejarah dan fakta penyebab kemiringan Menara Pisa?

Baca juga: Sejarah Menara Pisa

Latar belakang pembangunan Menara Pisa

Sejarah pembangunan Menara Pisa dimulai pada 9 Agustus 1173 dan berlangsung dalam tiga tahap selama periode 200 tahun.

Tahap awal dimulai pada 1173, kemudian pembangunan dihentikan pada 1178 setelah penyelesaian tiga lapis fondasi pertama.

Tahap kedua dimulai pada 1272 ketika arsitek Giovanni di Simone melanjutkan proyek tersebut.

Pembangunan Menara Pisa selesai pada 1372 ketika lantai terakhir dan lonceng-lonceng dipasang.

Dengan demikian, waktu total pembangunan Menara Pisa mencakup rentang sekitar 199 tahun, sejak 1173 hingga 1372.

Tahap pertama pembagunan

Pada 9 Agustus 1173, dimulailah periode pertama pembangunan Menara Pisa oleh arsitek Bonanno Pisano.

Menara ini awalnya dirancang sebagai lokasi penempatan lonceng untuk Gereja Piazza dei Miracoli di Kota Pisa, Italia.

Namun, tak lama setelah pembangunan dimulai, menara setinggi 55 meter itu mulai melenceng sejauh 5 meter dari garis lurusnya.

Meskipun awalnya disebabkan oleh pondasi yang berdiri di atas lahan tidak stabil, kemiringan menara ini justru menjadi ciri khas Menara Pisa.

Pembangunan terhenti selama 100 tahun karena konflik dan perang di wilayah tersebut. 

Pada 1198, lonceng pertama diletakkan di bangunan Menara Pisa yang belum selesai.

Tahap kedua pembangunan

Konstruksi Menara Pisa kemudian dilanjutkan pada abad ke-13, tepatnya tahun 1272 oleh Giovanni di Simone, seorang arsitek dari Camposanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com