Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benito Mussolini, Diktator Fasis Italia yang Berakhir Tragis

Kompas.com - 20/01/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Benito Mussolini adalah seorang politisi yang dikenal sebagai diktator fasis Italia antara 1925-1945.

Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Italia pada periode 1922-1943 dan bersahabat dengan Adolf Hitler selama Perang Dunia II untuk menopang kepemimpinannya.

Setelah Jerman menyerah di Italia pada 1945, Benito Mussolini dieksekusi kemudian mayatnya digantung terbalik dan diludahi oleh penduduk kota.

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Awal kehidupan

Benito Mussolini lahir di Italia pada 29 Juli 1883 dengan nama lengkap Benito Amilcare Andrea Mussolini.

Ia merupakan putra dari seorang pandai besi bernama Alessandro, dan ibunya, Rosa, adalah seorang guru sekolah.

Semasa muda, Mussolini lebih banyak menghabiskan waktu bersama sang ayah dan akhirnya terpengaruh dengan pandangan politik dari ayahnya yang berhaluan sosialis.

Pada 1901, ia dikirim ke sekolah asrama yang dijaga oleh para biarawan Salesian. Meski dikenal sebagai sosok pemalu, ia juga kerap bentrok dengan guru-gurunya dan sesama teman asrama karena perilakunya yang angkuh, pemarah, dan juga kasar.

Bahkan, Mussolini juga sempat melukai temannya dengan menggunakan senjata tajam.

Akibat perilaku buruknya tersebut, Mussolini dipindahkan ke sekolah non-agama di Forlimpopoli, di mana ia justru mendapatkan nilai bagus dan disenangi oleh gurunya.

Baca juga: Perang Dunia II: Munculnya Negara Fasis

Seorang sosialis dan jurnalis

Setelah lulus dari sekolahnya, pada 1902, Benito Mussolini beremigrasi ke Swiss untuk menghindari wajib militer.

Pada masa ini, ia mulai banyak belajar mengenai politik dan aktif dalam gerakan sosialis Italia di Swiss hingga sempat terlibat bentrok dengan polisi.

Pada 1909, Mussolini pindah ke Austria-Hongaria untuk menjadi editor surat kabar sosialis, tetapi dideportasi kembali ke Italia setelah dituduh melanggar undang-undang yang dimaksudkan untuk mengatur kebebasan pers.

Satu tahu kemudian, Mussolini menjadi penyunting untuk surat kabar sosialis lain, tetapi segera dipenjara karena dituduh menghasut kekerasan.

Selama enam bulan penahanannya, ia mulai menulis autobiografinya dan diketahui berpisah dari Partai Sosialis pada 1914.

Setelah itu, ia membangun surat kabarnya sendiri dan mendorong kekerasan dari para pendukungnya ketika kerusuhan menyebar ke seluruh negeri.

Baca juga: Giuseppe Garibaldi, Pahlawan Revolusi yang Menyatukan Italia

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com