Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Sentosa, Mata-Mata Belanda di Kesultanan Ternate

Kompas.com - 31/08/2023, 23:55 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Benteng Sentosa terletak di bagian belakang Keraton Kesultanan Ternate.

Secara administratif, benteng ini masuk dalam Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara.

Lokasi Benteng Sentosa tidak jauh dari Keraton Kesultanan Ternate karena memang digunakan Belanda untuk memata-matai pihak kesultanan.

Berikut ini sejarah Benteng Sentosa.

Baca juga: Sejarah Benteng Tujuh Lapis Peninggalan Tuanku Tambusai

Dibangun Belanda pada abad ke-18

Benteng Sentosa dibangun oleh Belanda pada abad ke-18.

Bangunan benteng ini berbentuk segi empat dengan ukuran 20 x 20 meter.

Meski ukurannya tergolong kecil, Benteng Sentosa memegang peranan vital bagi Belanda.

Saat membangun benteng ini, Belanda mempunyai dua tujuan utama, yakni untuk memelihara hubungan dengan pihak Kesultanan Ternate, sekaligus sebagai tempat mengawasi yang seksama, baik terhadap masyarakat pribumi maupun dengan pihak asing.

Oleh karena itu, Benteng Sentosa juga disebut sebagai Benteng Kota Naka.

Menurut masyarakat sekitar, penamaan Kota Naka berkaitan dengan aroma buah nangka atau disebut naka, yang dapat tercium dari kejauhan.

Penamaan itu sesuai dengan peran benteng ini, yakni untuk memata-matai Sultan Ternate dalam menyelenggarakan pemerintahannya.

Baca juga: Benteng Willemstad, Penunjang Perdagangan Cengkih di Ternate

Benteng Sentosa atau Benteng Kota Naka di Ternate.Kemdikbud Benteng Sentosa atau Benteng Kota Naka di Ternate.
Dari Benteng Sentosa, semua berita tentang kondisi kerajaan akan cepat menyebar dibandingkan dari sumber lain.

Oleh karena itu, berita dari benteng ini diibaratkan seperti bau nangka yang segera tersebar dan tercium dari jauh.

Di samping fungsi tersebut, Belanda juga menggunakan Benteng Sentosa sebagai tempat pertahanan.

Untuk menunjang fungsi pertahanan, benteng ini dilengkapi dengan tiga dudukan senjata atau lubang bidik.

Tiga dudukan senjata tersebut kini masih dapat dijumpai di reruntuhan benteng, tepatnya di sisi utara.

 

Referensi:

  • Balai Arkeologi Yogyakarta. (2013). Benteng Dulu, Kini dan Esok. Yogyakarta: Kepel Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com