Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pemberontakan PETA di Blitar Mengalami Kegagalan?

Kompas.com - 13/08/2023, 18:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Kekejaman Jepang selama menduduki Indonesia membuat para tentara yang tergabung di Pembela Tanah Air (PETA) Blitar memberontak.

Pemberontakan PETA di Blitar dilancarkan pada 14 Februari 1945 dan dipimpin oleh Shodanco Supriyadi.

Namun, pemberontakan PETA Blitar gagal. Jepang dengan cepat mengirimkan pasukan militer untuk memadamkan pemberontakan PETA di Blitar.

Baca juga: Misteri Hilangnya Supriyadi, Pemimpin Pemberontakan PETA Blitar

Meskipun gagal, Pemberontakan PETA di Blitar tercatat sebagai perlawanan terbesar terhadap penjajahan Jepang di Indonesia.

Lantas, apa penyebab kegagalan pemberontakan PETA di Blitar?

Kalah jumlah personel

Pemberontakan PETA Blitar sebenarnya sudah direncanakan sejak September 1944.

Para prajurit PETA Blitar sering menggelar pertemuan-pertemuan rahasia untuk merencanakan perlawanan terhadap Jepang.

Namun, mereka memilih tanggal 14 Februari 1945 sebagai hari pemberontakan karena pada masa itu ada agenda pertemuan seluruh anggota dan komandan PETA di Blitar.

Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan lebih banyak pasukan untuk melancarkan perlawanan terhadap Jepang.

Akan tetapi, pemberontakan itu tidak berjalan sesuai rencana karena Supriyadi disebut gagal menggerakkan satuan lain.

Alhasil, jumlah tentara PETA yang melakukan pemberontakan kalah telak dari pasukan Jepang yang mengepung mereka.

Kekuatan Jepang sulit ditandingi karena mereka juga dipersenjatai tank dan pesawat udara. 

Dengan cepat, pasukan Jepang berhasil menguasai seluruh Kota Blotar dan dengan cepat menghalau tentara PETA yang memberontak.

Rencana pemberontakan PETA sudah diketahui Jepang

Selain itu, Jepang juga disebut sudah mencium adanya rencana pemberontakan PETA di Blitar.

Oleh karenanya, Jepang bisa dengan cepat menurunkan pasukan untuk menghalau para pemberontak di Blitar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com