AKHIR–akhir ini, nama Julius Robert Oppenheimer (1904-1967) begitu populer. Film "Oppenheimer" mendongkrak popularitas sang ilmuwan yang dijuluki Bapak Bom Atom.
Oppenheimer adalah salah satu ilmuwan yang terlibat dalam "Manhattan Project". Ini adalah mega proyek pengembangan senjata nuklir yang dibiayai militer Amerika Serikat pada era Perang Dunia II.
Proyek ini melibatkan ribuan ilmuwan dan beberapa di antaranya adalah peraih nobel. Nama-nama seperti Arthur Compton, James Franck, Enrico Fermy adalah peraih Nobel yang terlibat langsung dalam mega proyek ini.
Nama Albert Einstein (1879-1955) juga dikaitkan dengan "Manhattan Project". Sebenarnya, Einstein tidak pernah terlibat secara langsung dalam mega proyek ini. Peran Einstein adalah mendorong pemerintah Amerika Serikat dalam percepatan pengembangan senjata nuklir.
Einstein menandatangani surat yang ditujukan kepada Presiden Roosevelt pada 1939. Surat tersebut memaparkan urgensi pengembangan senjata nuklir.
Draft surat tersebut tidak dibuat oleh Einstein, tetapi oleh Leo Szilard (1898-1964). Siapakah Leo Szilard?
Nama Szilard memang tidak sepopuler Einstein atau Oppenheimer. Dia adalah fisikawan Hungaria keturunan Yahudi.
Bersama dengan Enrico Fermi, Szilard adalah pemegang paten reaktor nuklir. Szilard dijuluki sebagai Bapak Rohani Bom Atom.
Szilard bukanlah seorang rohaniwan. Julukan Bapak Rohani adalah metafora terkait peran Szilard dalam "Manhattan Project".
Szilard adalah inisiator "Manhataan Project" sekaligus penentang penggunaan bom atom. Barangkali ini terdengar sangat kontradiktif. Namun itulah sosok Szilard yang selalu berpikir selangkah ke depan.
Pada 1933, Szilard sudah mengendus kemungkinan pemecahan inti atom untuk menciptakan reaksi berantai (nuclear chain reaction). Ini adalah salah satu etape penting dalam pengembangan senjata nuklir.
Pada 1939, dua ilmuwan Jerman -Otto Hahn dan Fritz Straßmann - berhasil melakukan pemecahan uranium.
Leo Szilard mendengar berita ini dari Niels Bohr. Szilard sangat khawatir, pihak NAZI sudah melangkah lebih jauh dalam pengembangan senjata nuklir.
Pada 2 Agustus 1939, Szilard membuat draft surat yang diakhiri dengan kata-kata “Yours very truly…. Albert Einstein”.
Szilard memanfaatkan kebesaran nama Albert Einstein untuk membujuk Presiden Frankin De Roosevelt. Szilard mendatangi Einstein untuk menandatangani draft surat tersebut.