KOMPAS.com - Candi Prambanan adalah candi bercorak Hindu yang dibangun di Indonesia pada abad ke-9 Masehi.
Lebih tepatnya, Candi Prambanan terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Bangunan dari candi ini dipersembahkan untuk Trimurti atau tiga dewa utama Hindu, yaitu:
Di kompleks candi ini terdapat arca Siwa Mahadewa yang memiliki tinggi mencapai tiga meter, yang menunjukkan bahwa Dewa Siwa lebih diutamakan.
Lantas, bagaimana sejarah singkat Candi Prambanan?
Baca juga: Sejarah Prambanan dan Kaitannya dengan Kisah Roro Jonggrang
Candi Prambanan didirikan oleh Raja Rakai Pikatan, pemimpin Kerajaan Mataram Kuno antara 840 hingga 856 M.
Pada proses pembangunan candi ini, Rakai Pikatan mengawasi langsung pembuatan konstruksi dan desain percandian Loro Jonggrang, candi utama di Prambanan.
Berdasarkan dari Prasasti Shivagrha, selama Candi Prambanan dibangun, para warga melakukan pergeseran aliran sungai.
Sungai tersebut sekarang dikenal sebagai Sungai Opak, yang mengalir dari utara ke selatan di sisi barat kompleks Candi Prambanan.
Bekas aliran sungai yang digeser kemudian ditimbun dan diratakan untuk menciptakan ruang yang lebih luas lagi bagi bangunan Candi Prambanan.
Dulunya, jumlah Candi Prambanan mencapai 240 bangunan candi, yang terdiri dari 3 Candi Trimurti, 3 Candi Wahana, 3 Candi Wahana, 2 Candi Apit, 4 Candi Kelir, 4 Candi Patok, dan 224 Candi Perwara.
Namun, saat ini hanya tersisa 18 candi, sementara sebagian besar candi Perwara, yang berukuran kecil, belum dipugar dan hanya berupa tumpukan batu yang berserakan.
Layaknya candi Hindu pada umumnya, arsitektur Candi Prambanan berbentuk tinggi dan ramping.
Untuk saat ini, fungsi Candi Prambanan adalah:
Baca juga: Sejarah Berdirinya Candi Prambanan
Relief pada Candi Prambanan mengisahkan tentang epos (cerita kepahlawanan) Hindu, yaitu Ramayana dan Krishnayana.