Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemimpin Tragedi Bandung Lautan Api?

Kompas.com - 16/06/2023, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bandung Lautan Api adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat Bandung terhadap Inggris yang terjadi tanggal 23 Maret 1946.

Dalam peristiwa ini, warga Bandung memutuskan membakar rumah mereka kemudian mengungsi ke wilayah pegunungan di selatan Bandung.

Awalnya, pertempuran ini berjalan layaknya seperti pertempuran biasa. Namun, pada akhirnya, Kota Bandung berubah menjadi lautan api.

Pasalnya, pembakaran ini menjadi solusi terakhir yang dilakukan Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk mengalahkan pasukan Inggris.

Peristiwa Bandung Lautan Api dipimpin oleh Mayor Rukana, dengan beberapa tokoh lainnya yang berperan tak kalah penting.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Bandung Lautan Api

Kolonel AH Nasution

Saat tragedi Bandung Lautan Api terjadi, Kolonel AH Nasution menjabat sebagai Komandan Divisi III Tentara Republik Indonesia (TRI).

Peranan penting Kolonel AH Nasution dalam peristiwa Bandung Lautan Api adalah menyampaikan hasil muyawarah dari Majelis Persatuan Priangan pada 23 Maret 1946.

Selain itu, AH Nasution juga yang memerintahkan dan membawa warga Bandung mengungsi ke arah selatan.

Lebih lanjut, AH Nasution juga yang merealisasikan operasi Bumi Hangus di Kota Bandung bersama dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia saat itu.

Mayor Rukana

Mayor Rukana adalah komandan polisi militer di Bandung.

Dalam peristiwa Bandung Lautan Api, selain berperan sebagai komandan polisi militer, Mayor Rukana juga berperan sebagai pemimpin sekaligus pencetus ide pembakaran Kota Bandung.

Pasalnya, hal ini dilakukan karena Mayor Rukana tidak terima jika Kota Bandung dikuasai oleh Sekutu.

Sayangnya, tidak banyak informasi pribadi mengenai Mayor Rukana.

Ide Mayor Rukana untuk membumihanguskan Kota Bandung disampaikan dalam sebuah pertemuan yang dilaksanakan pada 24 Maret 1946.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com