KOMPAS.com - Daulah Abbasiyah adalah kekhalifahan Islam yang berkuasa antara tahun 750 hingga 1258.
Selama lima abad pemerintahan Abbasiyah, perkembangan peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya.
Kejayaan Islam membuahkan pencapaian di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Lantas, bagaimana kondisi sosial pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah?
Baca juga: Kehidupan Politik Daulah Abbasiyah
Pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad, Irak, wilayah negara dibagi atas beberapa provinsi (imarat) yang dikepalai oleh gubernur (amir).
Di wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah yang begitu luas, masyarakatnya terdiri dari berbagai kelompok etnis, seperti Arab, Persia, Kopti, Barbar, dan sebagainya.
Apabila dilihat dari sudut pandang kepercayaan atau agama, masyarakatnya terbagi atas dua kelompok, yaitu:
Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan
Selain itu, terdapat stratifikasi sosial dalam kehidupan sosial Daulah Abbasiyah.
Saat itu, masyarakat dibagi atas beberapa kelompok atau kelas, yakni aristokrat, kelas menengah, dan kelompok umum.
Dari masing-masing kelas tersebut, dibagi lagi ke dalam beberapa kelompok, berikut ini pembagiannya.
Kelas khusus
Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah
Kelas umum
Kelas menengah
Kelas bawah (hamba sahaya)
Salah satu bukti kemajuan di bidang sosial kemasyarakatan pada masa Daulah Abbasiyah adalah dibangunnya berbagai bangunan untuk keperluan sosial.
Salah satu contohnya masjid, yang tidak hanya digunakan untuk keperluan ibadah, tetapi juga tempat masyarakat Abbasiyah untuk berdiskusi.
Referensi: