KOMPAS.com - Tetes tebu di Indonesia masih menjadi bahan baku utama pembuatan vetsin atau micin atau Mono Sodium Glutamat (MSG).
Nama lain dari tetes tebu adalah molase.
Molase merupakan produk samping dari ekstraksi tebu pada proses pembuatan gula pasir di pabrik gula (PG).
Tetes tebu berwarna gelap, manis rasanya, dengan tekstur cair dan lengket.
Laman Kompas.com edisi 16 Februari 2015 di masa kini menjadi sumber energi terbarukan.
Pasalnya, dari tetes tebu, orang bisa membuat bioetanol sebagai bahan bakar.
Baca juga: Pabrik Bioetanol Berbahan Baku Tetes Tebu Dibangun di Kediri
Tetes tebu
Sejatinya, selain tebu, bahan baku gula pasir bisa diperoleh dari tepung tapioka, tepung gandung, dan raw sugar.
Pada prosesnya cairan hasil penggilingan di PG melewati tahapan, salah satunya kristalisasi, menjadi butiran gula pasir.
Bahan yang tidak mengkristal menjadi gula pasir itulah yang disebut tetes tebu.
Di Amerika Serikat dan Karibia, tetes tebu populer sejak abad ke-20.
Di Indonesia, riwayat popularitas tetes tebu berjalan seiring dengn munculnya pabrik gula sejak masa 1870-an.
Sementara, MSG dari bahan tetes tebu dikenal di Indonesia sejak 1969.
Hingga kini, tercatat perusahaan vetsin yang berproduksi di Indonesia antara lain Sasa, Ajinomoto, dan Miwon.