KOMPAS.com - Pupuk buatan disebut sebagai pupuk anorganik.
Pupuk buatan sejak awal penemuannya di era 1800-an menjadi kebutuhan besar di dunia pertanian Eropa.
Untuk memperbincangkan pupuk buatan, perhatian fokus pada Justus von Liebig asal Jerman.
Liebig pada awalnya membuat pupuk buatan dari tulang hewan yang direbus dan digiling.
Bahan kimia yang digunakan Liebig adalah asam sulfat.
Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Masih Kekurangan Stok Pupuk untuk Petani
Pupuk buatan
Perkembangan pupuk buatan beranjak ke Inggris.
Tokoh John Bennet Lawes mematenkan pupuk buatan pada 1841.
Di Inggris, pupuk juga menjadi kebutuhan besar.
Uji coba pupuk buatan di Inggris berasal dari bahan kotoran manusia.
Pupuk buatan dari kotoran manusia digunakan untuk pengelolaan ladang biji-bijian dan sayur-sayuran.
Laman sumber literatur Kompas.com edisi 7 Maret 2023 menunjukkan fakta bahwa Indonesia juga mengalami kekurangan stok pupuk.
Indonesia, salah satunya mengandalkan produksi pupuk dari pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh.
Setiap tahunnya, PIM memproduksi 570.000 ton pupuk anorganik atau buatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.