Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muasal Troli, Pernah Dianggap Simbol Penghinaan

Kompas.com - 03/03/2023, 16:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Troli berpenampakan sebagai kereta dorong penampung belanjaan di pasar swalayan.

Troli juga dikenal sebagai kereta dorong belanja.

Troli sejatinya mengalami evolusi sejak temuan pertama sampai dengan sekarang.

Dalam catatan laman sumber bacaan di Kompas.com rilisan 19 Oktober 2022 ada catatan bahwa di dalam bagian evolusinya, troli bahkan berpenampilan digital.

Troli tercakup dalam aplikasi belanja atau market place.

Baca juga: Cara Mudah Lihat Isi Troli Belanjaan di TikTok

Troli

Imigran AS asal Latvia, Sylvan Goldman adalah nama yang pertama kali disebut dalam penemuan troli di dunia.

Penemuan itu terjadi pada 4 Juni 1937.

Awalnya, Goldman menyiapkan keranjang tentengan belanja di pasar swalayan miliknya di Oklahoma City, AS.

Perjalanan waktu membuat Sylvan berpikir bahwa keranjang belanja ukuran besar membuat pelanggannya bisa membeli barang dalam jumlah banyak.

Barang belanjaan dalam jumlah banyak sama artinya dengan cuan lebih banyak.

Kendati begitu, Sylvan mendapat cemoohan bahwa troli temuannya adalah simbol penghinaan bagi orang banyak.

Troli kata para pencemooh adalah wujud penghinaan bagi daya beli pembeli membawa keranjang belanjaan dalam volume sangat banyak.

Cemoohan itu lalu ditanggapi Sylvan Goldman dengan pilihan cerdas.

Dia menyewa pembeli palsu untuk berakting membawa banyak belanjaan di troli.

Perilaku pembeli palsu itu kian menarik perhatian banyak orang untuk memanfaatkan troli karya Sylvan.

Alhasil, lantaran banyak yang tertarik, penggunaan troli menjadi kelaziman hingga kini.

Sylvan Goldman mematenkan temuan troli itu pada 1938.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com