KOMPAS.com - Psikotes merupakan salah satu sarana untuk menggali kualitas seseorang.
Psikotes di era modern bermanfaat untuk mendapatkan peminatan di bidang pendidikan.
Psikotes juga menjadi pintu untuk menemukan seseorang cocok dengan karier dan talentanya.
Membicarakan riwayat psikotes modern memang mesti merujuk pada 1905 di Paris, Prancis.
Baca juga: DPRD Lumajang Minta Ada Psikotes dan Tes Kecakapan dalam Rekrutmen Direktur RSUD dr Haryoto
Waktu itu, dua psikolog yakni Alfred Binet dan Theodore Simon kali pertama melakukan publikasi sebuah skala kecerdasan.
Skala itu berisi 30 item.
Skala itu ditujukan agar ada kemudahan pengelompokan siswa-siswa sekolah berdasarkan kemampuan menangkap isi pengajaran.
Psikotes
Laman sumber bacaan di Kompas.com edisi 3 Juni 2022 membeberkan tiga aspek dalam mengikuti psikotes untuk melamar pekerjaan.
Pada psikotes untuk melamar pekerjaan, aspek kecerdasan, kepribadian, dan sikap kerja menjadi poin penting yang akan dinilai dari pelamar.
Alat tes pada psikotes, selanjutnya, sejak berkembangnya psikotes modern juga mengalami perkembangan.
Di masa modern seperti ini, psikotes berpacu dengan perkembangan digital.
Yang paling kentara adalah alat tes yang berkembang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).
Alat tes psikotes di masa kini banyak mereduksi fungsi-fungsi kertas yang biasanya banyak ditemukan pada soal psikotes.
Perkembangan zaman digital, kata CEO Ekrutes.id Hartono Chandra, 1 Maret 2023, memang membuat alat tes pada psikotes berpacu dengan perkembangan teknologi.