Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Demak

Kompas.com - 28/02/2023, 21:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak.

Setelah sempat menikmati masa emasnya, Kerajaan Demak runtuh pada akhir abad ke-16.

Salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Demak adalah perang saudara yang terjadi antara Sunan Prawoto dan Arya Penangsang.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak

Perang Saudara di Kerajaan Demak

Pada 1546, Sultan Demak, yakni Sultan Trenggono meninggal dunia ketika sedang melakukan ekspedisi perluasan kekuasaan.

Berdasarkan catatan sejarah, Sultan Trenggono wafat karena dibunuh ketika menyerang Panarukan (Situbondo) di Jawa Timur, yang saat itu dikuasai oleh Blambangan.

Pasca-meninggalnya Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mengalami kekosongan kekuasaan.

Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh putra sulung Sultan Trenggono, yaitu Sunan Prawoto untuk menggantikan kedudukan sang ayah.

Sunan giri dan para sesepuh Kerajaan Demak setuju jika Sunan Prawoto naik takhta sebagai raja pada 1546.

Namun sayangnya, selama berkuasa, Sunan Prawoto dinilai lebih sibuk bekerja sebagai ahli agama dibanding pemimpin Kerajaan Demak.

Alhasil, daerah-daerah di bawah naungan Kerajaan Demak mulai melepaskan diri, yang kemudian berdampak pada mundurnya kerajaan.

Buntut dari peristiwa ini ialah terjadinya perang saudara.

Sunan Prawoto terlibat perang dengan sepupunya, Arya Penangsang.

Arya Penangsang adalah putra dari Pangeran Sekar Seda Lepen, yang merupakan kakak kandung dari Sultan Trenggono.

Sewaktu Sunan Prawoto menjadi raja, Arya Penangsang merasa dirinya jauh lebih pantas untuk menduduki kekuasaan.

Penolakan Arya Penangsang terhadap penobatan Sunan Prawoto juga didorong oleh rasa dendamnya terhadap kematian sang ayah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com