KOMPAS.com - Perhiasan emas memiliki riwayat panjang dalam kehidupan manusia.
Umur budaya sejarah perhiasan emas ditaksir ada sejak 6500 Sebelum Masehi (SM).
Laman sumber literatur di Kompas.com edisi 24 Mei 2021 menyebut bahwa temuan bukti sejarah perhiasan emas ada di peradaban Mesir Kuno.
Sejatinya, perhiasan emas pada peradaban Mesir Kuno dikenal dengan nama electrum.
Electrum memiliki bahan dasar tak hanya emas.
Ada campuran perak pada electrum.
Selain itu, bukti sejarah perhiasan emas ditemukan juga di zaman perunggu Yunani serta di Bangsa Fenesia.
Kendati demikian, kebudayaan Mesopotamia sesungguhnya juga tak lekang dari perhiasan emas.
Baca juga: Benarkah Beli Perhiasan Emas di Dalam Mall Jauh Lebih Mahal?
Selain menjadi perhiasan, emas di masa kini menjadi salah satu pilihan investasi.
Dasar menjadi pilihan investasi sesungguhnya sama dengan dasar pilihan sebagai perhiasan.
Emas dikenal tahan lama lantaran tak mudah patah apalagi meliuk bahkan melembek.
Di dalam negara, seperti halnya Indonesia, emas menjadi salah satu usaha ekspor dan impor.
Data mutakhir tentang investasi emas datang dari Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Industri RI.
Pada pergelaran Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) per 16 Februari 2023, data yang mengemuka adalah total ekspor perhiasan emas Indonesia 2022 mencapai 3,8 miliar dollar AS.