Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Perang Sungguhan Pernah Terjadi gegara Sepak Bola

Kompas.com - 11/01/2023, 08:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERTARUNGAN sengit antar bangsa dalam memperebutkan Piala Dunia kerap diberi julukan sebagai perang sepak bola. Bahkan perang sepak bola sempat dianggap mampu mendamaikan segenap negara di seluruh dunia.

Namun ternyata sepak bola tidak selalu bersifat damai. Perang sepak bola bukan hanya sekedar julukan sebab pada kenyataan sejarah, memang pernah meletus perang sungguhan terjadi gegara sepak bola.

Pada tanggal 27 Juni 1969 di Estadio Azteca, Meksiko City terselenggara babak kualifikasi Piala Dunia antara El Salvador versus Honduras demi menentukan siapa yang lolos untuk berlaga pada Piala Dunia 1970 di Meksiko. Hasil skor setelah perpanjangan waktu 3-2 untuk El Salvador.

Baca juga: Kisah Perang Sepak Bola: Honduras vs El Salvador Bertempur Usai Kualifikasi Piala Dunia 1970

Skor gol yang merugikan Honduras itu disambut dengan penuh amarah oleh Honduras dan sebaliknya disambut dengan penuh riang-gembira oleh El Salvador. Honduras menuntut pertandingan ulang sementara tentu saja ditolak El Salvador yang sudah diuntungkan dengan skor 3-2 tersebut.

Di tengah kemelut polemik menang-kalah sepak bola tersebut, ternyata Angkatan Udara Honduras maupun El Salvador sama-sama ikut merasa jengkel. Mereka lalu tidak bisa menahan diri dan saling menyerbu pangkalan udara militer musuh bebuyutan dalam sepak bola.

Permusuhan sepak bola meruncing kemudian meledak menjadi permusuhan militer. Tak lama kemudian Angkatan Darat Honduras dan El Salvador juga saling sengit berderap langkah demi merangsek masuk ke teritorium militer musuh.

Karena kawasan pantai Honduras menghadap ke Laut Karibia sementara pantai El Salvador menghadap ke Samudra Pasifik, maka tidak ada ruang maupun kesempatan bagi Angkatan Laut Honduras untuk saling bertempur frontal dengan Angkatan Laut El Salvador.

Karena cemas dianggap tidak nasionalis oleh rakyat masing-masing, Presiden Honduras dan El Salvador sibuk saling menghujat melalui media televisi dan radio. Pada masa itu medsos belum merajalela.

Baca juga: El Salvador Tangkap 50.000 Tersangka Gangster Sejak Deklarasi Perang Lawan Geng

Karena tidak dianggap sestrategis Kuba, tidak ada negara adikuasa sudi melibatkan diri ke dalam konflik bersenjata antara Honduras versus El Salvador gegara sepak bola tersebut. PBB juga kewalahan sebab belum pernah menghadapi kasus perang sungguhan hanya karena kalah-menang menendang bola.

Setelah pecah perang sungguhan selama empat hari, kedua belah pihak yang berperang mulai merasa kelelahan sehingga mulai berikhtiar untuk berdamai.

Berbagai pihak menyatakan bahwa sebenarnya sepak bola hanya pemicu perang sungguhan antara kedua negara bertetangga itu. Sebelumnya kedua negara Amerika Tengah itu sudah cukup parah berselisih dalam masalah imigrasi serta konflik agraria akibat luas wilayah Honduras empat kali lipat lebih besar ketimbang El Salvador, sementara penduduk El Salvador jauh lebih banyak ketimbang Honduras.

Memang tim nasional El Salvador akhirnya dapat ikut berlaga di perebutan Piala Dunia 1970 di Meksiko, tetapi langsung terdepak untuk pulang kandang di babak awal dengan tiga kekalahan dan tanpa mencetak satu gol pun.

Suatu malapetaka yang menyedihkan El Salvador namun sebaliknya tentu saja membahagiakan Honduras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com