JAKARTA, KOMPAS.com - Nasgithel adalah kependekan dalam Bahasa Jawa yang artinya "panas, legi, kenthel".
Dalam Bahasa Indonesia, nasgithel berarti "panas, manis, kental".
Nasgithel mengacu pada histori tradisi minum teh di Indonesia, khususnya di Jawa.
Teh nasgithel adalah teh rajangan kasar, baik teh hijau maupun teh hitam, bersama gula batu dan diseduh air panas lantas dimunum dalam kondisi panas.
Pada rilisan sumber bacaan laman Kompas.com edisi 25 September 2022, ada informasi bahwa di Indonesia sedikitnya ada empat tradisi minum teh.
Baca juga: Iriana Jokowi dan Ibu Negara Korsel Minum Teh Bersama di Sela-sela G20
Tradisi ini dibawa oleh budaya kuliner bangsa penjajah Belanda dan Inggris pada sekitar abad ke-15.
Minum teh pada dua kebudayaan itu berlangsung pada sore hari.
Dari situlah muncul istilah afternoon tea.
Nasgithel
Minum teh gaya nasgithel di Indonesia bisa masuk ke kalangan bangsawan maupun rakyat kebanyakan.
Nasgithel adalah perkara tradisi rasa teh saat diminum.
Dari tradisi itulah, muncul sarat wejangan hidup dalam bentuk perumpaan.
Pada teh nasgithel, ada semburat rasa pahit dari teh bergabung dengan kondisi rasa panas pada air dan manis pada gula.
Jika teh nasgithel tidak segera diminum, teh akan menjadi dingin.
Dari kajian itu, nasgithel membawa pesan hidup pahit, manis, panas, dan dingin.
Kehidupan manusia, menurut wejangan hidup itu sejak lahir hingga kematian melalui empat fase tersebut.
Fase-fase itulah yang diharapkan membuat manusia bijak menjalani hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.