Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bentuk Dukungan Australia terhadap Kemerdekaan Indonesia?

Kompas.com - 26/11/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Australia mengakui kemerdekaan Indonesia secara resmi pada 27 Desember 1949.

Kendati demikian, jauh sebelum itu, Australia telah menjadi salah satu pendukung utama RI dalam mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan bangsa Belanda.

Peran Australia dalam perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan sangat besar.

Berikut ini wujud dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Sejarah Pulau Pasir dan Mengapa Menjadi Bagian Australia

Peristiwa Black Armada

Ketika proklamasi dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, Belanda menolak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Belanda bahkan berusaha menegaskan kembali kekuasaannya atas Indonesia. Sikap Belanda itulah yang melatarbelakangi peristiwa Black Armada.

Black Armada atau Armada Hitam merujuk pada kapal dagang dan militer milik Belanda yang diboikot oleh pelabuhan-pelabuhan di Australia.

Dalam peristiwa ini, serikat pekerja di Australia memboikot ratusan kapal Belanda yang hendak membawa suplai logistik militer ke Indonesia.

Pemerintah Australia bahkan menyatakan pihaknya tidak akan memfasilitasi upaya Belanda menindas Indonesia.

Peristiwa Black Armada terjadi di pelabuhan-pelabuhan Australia, seperti di Sydney, Brisbane, dan Melbourne, dan masih banyak lainnya.

Peristiwa Black Armada berlangsung sejak September 1945 hingga Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada Desember 1945.

Baca juga: Black Armada, Aksi Boikot Australia terhadap Belanda demi Indonesia

Mengajukan masalah Indonesia-Belanda kepada DK PBB

Pada 21 Juli 1947, Agresi Militer Belanda I mulai dilancarkan sebagai langkah Belanda untuk kembali menduduki Indonesia.

Pada 31 Juli 1947, Bersama India, Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda untuk dimasukkan dalam agenda Dewan Keamanan (DK) PBB.

DK PBB segera menanggapi laporan Australia dan India dengan mengeluarkan resolusi terhadap konflik Indonesia-Belanda pada tanggal 1 Agustus 1947.

DK PBB mengajak kedua pihak bertikai untuk menghentikan tembak-menembak dan menyelesaikan masalah melalui arbitrase atau cara damai yang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com