Qatar, Mayoritas Penduduknya adalah Warga Asing

JAKARTA, KOMPAS.com - Qatar tengah moncer namanya lantaran menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Qatar adalah negara monarki konstitusional yang merdeka dari Inggris pada 1971.

Laman bahan bacaan di Kompas.com edisi 16 November 2022 menyebut bahwa Qatar pada periode 2010-2020 membangun berbagai fasilitas untuk menyambut Piala Dunia 2022.

Baca juga: Belajar Budaya Kebersihan dari Suporter Jepang di Piala Dunia Qatar 2022

Qatar

AP Dalam foto yang disediakan oleh Pengadilan Kerajaan Saudi ini, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, kanan, menyambut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada saat kedatangannya untuk menghadiri KTT ke-41 Dewan Kerjasama Teluk di Al-Ula, Arab Saudi, Selasa , 5 Januari 2021.

Riwayat Qatar dapat ditelusuri dari kekuasaan Bani Usmani hingga 6 abad sejak 1299, dengan pusat Turkiye.

Selama enam abad itu, Qatar adalah bagian dari wilayah Bani Usmani.

Pada awal abad ke-19, keluarga Al Thani menjadi penguasa Qatar.

Waktu itu, emir atau pemimpin pertama Qatar adalah Sheikh Jassim bin Mohammed Al Thani.

Emir Qatar saat ini bernama Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Saat Perang Dunia I, 1914-1918, Qatar kalah perang dari Inggris.

Gegara itulah, Qatar menjadi wilayah atau istilahnya protektorat Inggris.

Warga asing

Getty Images Stadion Internasional Qatar di ibu kota Doha dipersiapkan untuk ajang Piala Dunia 2022

Data termutakhir tentang Qatar adalah jumlah penduduk terkini.

Ada sekitar 2,93 juta penduduk Qatar hingga 2021 usai.

Lazimnya di negara-negara Arab semisal Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sebagainya, jumlah penduduk Qatar yang merupakan warga negara asing sekitar 70 persen.

Para warga negara asing ini kebanyakan mengadu nasib di Qatar sebagai ekspatriat ahli hingga pekerja konstruksi hingga asisten rumah tangga.

Para pekerja migran ini banyak mencari nafkah ke Qatar lantaran Qatar adalah satu dari 10 negara terkaya di dunia.

Pendapatan per kapita di Qatar mencapai rerata 125.000 dollar AS.