KOMPAS.com - Padi menjadi sumber penghidupan sebagian warga di Tanah Karo, Sumatera Utara.
Masyarakat Karo mengenal cerita yang diturunkan dari leluhur, tentang asal-usul padi.
Kisah asal mula padi itu tertuang dalam legenda Si Beru Dayang yang berkembang di masyarkaat Karo.
Baca juga: Legenda Tuan Saribu Raja dan Siboru Pareme
Berdasarkan legenda asal-usul padi, dahulu kala di Tanah Karo berdiri sebuah kerajaan yang mengalami kemarau panjang hingga terjadi krisis pangan.
Di kerajaan itu, terdapat anak yatim bernama Beru Dayang. Beru Dayang hidup dengan ibunya di sebuah kampung.
Suatu ketika, Beru Dayang menangis di pangkuan ibunya, karena menahan lapar.
Sang ibu hanya bisa menangis dan memeluk Beru Dayang.
Tanpa disadari, Si Beru Dayang akhirnya meninggal dunia di pangkuan ibunya karena kelaparan akibat kemarau panjang.
Kepergian Si Beru Dayang membuat sang ibu semakin bertambah sedih.
Ia pun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai yang dalam.
Namun, tidak ada masyarakat yang tahu bahwa ibu Beru Dayang bunuh diri.
Konon, ia tidak mati, melainkan berubah menjadi seekor ikan.
Kemarau terus saja melanda, hingga suatu ketika seorang anak kecil menemukan buah berbentuk bulat sebesar buah labu.
Buah tersebut menggegerkan seluruh kerajaan hingga sang raja turut melihatnya.
Tiba-tiba terdengar suara dari langit yang menjelaskan bahwa buah tersebut adalah jelmaan dari anak kecil bernama Si Beru Dayang.