Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Jean Henry Dunant, Bapak Palang Merah Dunia

Kompas.com - 02/08/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jean Henry Dunant adalah pelopor berdirinya Palang Merah Internasional pada 24 Juni 1859, yang merupakan salah satu dampak terjadinya Perang Solferino.

Maka dari itu, ia pun disebut sebagai Bapak Palang Merah Dunia.

Dorongan awal yang membuat Dunant memutuskan membuat organisasi ini adalah ketika ia melihat banyaknya korban jiwa yang berjatuhan setelah Perang Solferino berlangsung.

Hati Dunant pun terketuk untuk membuat sebuah organisasi kemanusiaan atau kesehatan yang sekarang lebih dikenal sebagai Palang Merah Internasional.

Lantas, seperti apa biografi Jean Henry Dunant?

Baca juga: Siapa Bapak Palang Merah Dunia?

Masa muda

Jean Henry Dunant lahir di Jenewa, Swiss, pada 8 Mei 1828.

Ia adalah putra pertama dari seorang pengusaha bernama Jean-Jacques Dunant dan ibunya bernama Antoinette Dunant-Colladon.

Keluarga Dunant merupakan penganut Calvinist (salah satu sekte dalam agama Kristen) yang taat sehingga sedari kecil Henry sudah ditekankan tentang pentingnya mengasihi terhadap sesama.

Sang ayah sendiri aktif membantu anak yatim-piatu dan ibunya kerap mengadakan kegiatan sosial untuk membantu orang-orang sakit dan kaum miskin.

Sifat dermawan dan peduli terhadap lingkungan sosial kedua orang tuanya ini lantas turun kepada Henry.

Sejak usia muda, Henry sudah aktif dalam kegiatan sosial yang diadakan gereja, salah satunya menjadi pekerja penuh dalam asosiasi pemuda Kristen di Jenewa yang bernama Thursday Association.

Asosiasi ini memiliki misi kemanusiaan melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan sosial untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Misi yang dilakukan Henry bersama kawan-kawannya pun berkembang bahkan sampai ke luar Swiss, seperti di Perancis, Belgia, dan Belanda.

Pada 1849, ketika berusia 21 tahun, Henry terpaksa harus keluar dari sekolahnya di Kolese Kalvin karena nilai prestasi akademiknya sangat buruk.

Ia kemudian melanjutkan kiprahnya sebagai pekerja magang di suatu perusahaan uang bernama Lullin et Sautter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com