Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumitro Djojohadikusumo, Penemu Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

Kompas.com - 23/02/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sumitro Djojohadikusumo adalah seorang ahli ekonomi yang berhasil menemukan sistem ekonomi Gerakan Benteng.

Sebagai salah seorang ekonom terkemuka Indonesia, ia pernah memegang beberapa jabatan penting di bawah Presiden Soekarno dan Soeharto.

Sumitro Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, Menteri Riset, dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Selama berkarier di pemerintahan, ia juga mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Gerakan Benteng: Latar Belakang, Pelaksanaan, dan Kegagalan

Awal kehidupan

Sumitro Djojohadikusumo lahir di Kebumen pada 29 Mei 1917. Ia merupakan anak tertua dari Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).

Sewaktu muda, Sumitro mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS), kemudian Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren atau OSVIA (sekolah pendidikan pribumi untuk pegawai negeri sipil) di Banyumas.

Setelah lulus dari OSVIA pada 1935, ia lanjut belajar di Sekolah Ekonomi Belanda di Rotterdam.

Namun, pendidikannya di Rotterdam sempat terhenti antara 1937-1938, karena ia mengambil kursus filsafat dan sejarah di Sorbonne, Perancis.

Selain belajar, Sumitro juga mengisi kegiatan dengan bergabung dalam organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda, yang tujuannya untuk mempromosikan seni dan budaya Nusantara.

Pada 1942, Sumitro berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar doktor dari Sekolah Ekonomi Belanda.

Baca juga: Europeesche Lagere School (ELS) dan Perkembangannya

Karier politik

Pada 1946, Sumitro Djojohadikusumo ditunjuk sebagai delegasi Belanda dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di London.

Dalam pertemuan itu, ia diminta untuk memberikan kesan baik bagi pemerintah Belanda. Namun, Sumitro merasa kecewa dan akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia.

Sesampainya di Tanah Air, Sumitro diangkat menjadi pembantu staf Perdana Menteri Sutan Sjahrir.

Ia pun bergabung dalam Partai Sosialis yang dipimpin oleh Sjahrir bersama Amir Syarifuddin.

Pada 1947, Sumitro sempat menjadi Direktur Utama Banking Trading Center (BTC). Satu tahun berikutnya, ia ditugaskan sebagai delegasi Indonesia untuk PBB di Amerika Serikat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com