Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Mahmud Riayat Syah: Peran dan Perjuangannya

Kompas.com - 13/07/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sultan Mahmud Riayat Syah atau Sultan Mahmud Syah III adalah Sultan yang di-Pertuan Besar Johor-Pahang-Riau-Lingga. 

Ia memerintah dari tahun 1770 sampai 1811. 

Sultan Mahmud Riayat Syah terkenal dengan kegigihannya dalam melawan Belanda. 

Ia melawan Belanda dengan strategi perang gerilya Laut, sehingga kedaulatan Sultan Mahmud Riayat Syah diakui oleh Belanda sebagai penguasa terbesar kesultanan Lingga-Riau-Johor-Pahang. 

Baca juga: Asad Syamsul Arifin: Masa Muda, Peran, dan Perjuangannya

Masa Muda

Sultan Mahmud Riayat Syah lahir di Hulu Riau, 24 Maret 1756. 

Ayahnya adalah Sultan Johor ke-13 bernama Abdul Jalil Muazzam Syah. Sang ibu adalah Tengku Puteh binti Daeng Chelak.

Meskipun Sultan Mahmud Riayat Syah adalah anak bungsu, sejak usia 14 tahun ia telah menjadi sultan. 

Ketika ia akhirnya memimpin menjadi Sultan, Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki empat orang yang di-Pertuan Muda (YDM). 

Keempat orang tersebut adalah YDM Daeng Kemboja, YDM Raja Hasi Fisabilillah, YDM Raja Ali, dan YDM Raja Jaafar. 

Baca juga: Muhammad Zainuddin Abdul Madjid: Masa Muda, Peran, dan Perjuangan

Perjuangan

Setelah Sultan Mahmud Riayat Syah memimpin, tahun 1784 Belanda mulai menyerang Kerajaan Johor di Hulu Riau. 

Belanda mengirim kapal utrecht serta enam buah kapal perang di bawah komando Jacob Pieter van Braam. 

Perang antara Johor dan Belanda pun pecah yang berakhir dengan kemenangan Belanda.

Akhirnya pada 10 November 1784, Sultan Mahmud Riayat Syah menandatangani perjanjian dengan VOC. 

Perjanjian tersebut menyatakan bahwa:

  • Pelabuhan Riau menjadi milik Belanda
  • Monopoli Bugis di atas kantor YMD harus berakhir
  • Larangan untuk orang Bugis memegang jabatan di pemerintahan Johor

Pada Juni 1785, Belanda kembali ke Hulu Riau yang menimbulkan rasa tidak senang Sultan Mahmud Riayat Syah. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com