Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kobe Bryant Suka Naik Helikopter, Bukti Atlet Tak Boleh Kena Macet

Kompas.com - 30/01/2020, 07:20 WIB
Alsadad Rudi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Legenda basket NBA, Kobe Bryant sudah pergi untuk selama-lamanya.

Ia tewas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh pada Minggu (27/1/2020) pagi waktu setempat.

Semasa hidup, Bryant memang dikenal senang menggunakan helikopter untuk bepergian di dalam kota.

Ada alasan khusus yang pernah disampaikannya di balik alasannya lebih menyukai moda transportasi udara itu.

Menurut Bryant, pilihannya senang bepergian dengan helikopter dilatarbelakangi statusnya sebagai seorang atlet dan juga seorang ayah yang tinggal di kota dengan kemacetan tinggi.

Dikutip dari Tomtom Traffic Index Ranking, Los Angeles menjadi kota dengan tingkat kemacetan paling parah nomor 31 di dunia, atau nomor 1 di Amerika Serikat.

Baca juga: Milan, Kota dengan Jalanan Sempit, Tanpa JPO, dan Masih Eksisnya Trem

Sebelum terjadinya kecelakaan, Bryant dan salah satu putrinya, Gianni, serta tujuh penumpang lain tengah menempuh perjalanan dari rumah Bryant dekat Pantai Newport ke Akademi Olahraga Mamba di Thousand Oaks, tempat latihan tim basket anaknya.

Jika lewat darat, perjalanan bisa memakan waktu lebih dari satu jam. Namun, durasi perjalanan dapat memakan waktu lebih dari tiga jam ketika kemacetan terjadi.

Menurut perusahaan riset Inrix pada tahun 2018, pengemudi di Los Angeles bisa menghabiskan 128 jam karena kemacetan.

Pada 2010 lalu, Bryant sempat mengatakan naik helikopter adalah salah satu cara untuk tetap menjaga tubuh tetap fit sebelum pertandingan.

Bagi Bryant, naik helikoter tidak berbeda dengan kolam pusaran air atau sepatu Nike yang dibuat khususnya.

"Saya tak ingin mengalami sakit punggung atau nyeri di lutut akibat duduk terlalu lama di dalam mobil,” kata Bryant dalam wawancara dengan GQ.

"Mengingat jarinya yang pernah patah, lututnya yang rapuh, punggungnya yang sakit dan kakinya yang pegal, Bryant tidak bisa duduk di mobil selama dua jam."

"Dengan helikopter, dia memastikan bisa sampai ke Staples Center dengan perasaan segar, tubuh yang hangat dan relaks saat masuk ke lapangan,” tulis GQ.

Baca juga: Atlet Asian Games Tak Boleh Terjebak Macet, Ini Alasannya

Selain tetap menjaga kebugaran tubuh, alasan Bryant memilih helikopter adalah demi bisa punya waktu yang lebih banyak bersama keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com