Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2020, 11:41 WIB
Mochamad Sadheli ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kematian legenda NBA, Kobe Bryant, banyak membuka kisah-kisah lama. Kenangan dia selama hidup akan menjadi kenangan abadi.

Eks pemain LA Lakers itu pernah berkisah soal kehidupannya di dunia bola basket. Seperti halnya yang diceritakan oleh mantan bintang NBA, Tracy McGrady.

Menurut McGrady, Kobe Bryant tak segan menyatakan ingin melampaui rekor milik sosok kenamaan yang juga legenda NBA, Michael Jordan.

"Saya ingin abadi, dan kamu tahu, memiliki karier lebih baik dibanding Michael Jordan," kata McGrady meniru apa yang pernah diucapkan Kobe Bryant.

Baca juga: Kemenangan AC Milan, Persembahan bagi Kobe Bryant dan Keluarga

Tidak hanya bercerita tentang target selama dia bermain bola basket. McGrady menjelaskan Bryant pernah mengucapkan ingin mati pada usia muda.

"Dia (Kobe Bryant) sering mengatakan, 'Saya ingin meninggal muda'," ujar McGrady menambahkan.

McGrady merupakan pemain seangkatan Kobe Bryant dalam kompetisi NBA. Dia memulai karier profesional pada 1997 hingga 2013.

Bryant dan McGrady kerap menjadi lawan di lapangan, tetapi kawan ketika pertandingan usai.

"Mereka kemudian mengatakan kabar tersebut dan saya tidak bisa mempercayainya. Seperti halnya orang lain, saya hancur," tutur pria 40 tahun itu.

Baca juga: Jasad Kobe Bryant Sudah Teridentifikasi dari Sidik Jari

Kobe Bryant dinyatakan meninggal dunia setelah helikopter yang dia tumpangi mengalami kecelakaan di California, Amerika Serikat, Minggu (26/1/2020).

Dia bukan menjadi korban satu-satunya. Ada delapan orang lainnya yang meninggal, termasuk putri Kobe Bryant, Gianna Maria Onore.

Investigator dari Federal Aviation Administration (FAA) dan National Safety Safety Board (NTSB) mulai menyelidiki penyebab kecelakaan helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant.

Sampai sejauh ini, ada dua kemungkinan penyebab kecelakaan tersebut, yakni kondisi cuaca yang berkabut dan kemungkinan kegagalan mekanis.

FBI memiliki tim yang terdiri dari sekitar 20 orang di Los Angeles dan akan bekerja sama dengan FAA, pabrik helikopter dan perusahaan yang membuat mesin.

Mereka membantu staf NTSB mendokumentasikan tempat kejadian, yang merupakan prosedur standar.

Baca juga: AC Milan Vs Torino, Rossoneri Tak Diizinkan Mengheningkan Cipta untuk Kobe Bryant

Sebelum kecelakaan terjadi, kondisi cuaca di sekitar kediaman Bryant memang berkabut.

Kondisi yang sama juga dialami pihak kepolisian yang terpaksa mendaratkan helikopter mereka saat hendak menjangkau lokasi, Senin (27/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com