Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Kobe Bryant Sudah Teridentifikasi dari Sidik Jari

Kompas.com - 29/01/2020, 10:37 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber APnews

KOMPAS.com - Jasad Kobe Bryant yang meninggal dunia karena kecelakaan helikopter sudah dikenali.

Dikutip dari situs AP News, jasad Kobe Bryant dapat teridentifikasi setelah dilakukan otopsi menggunakan sidik jari.

Selain Kobe Bryant, terdapat tiga korban lainnya yang juga sudah teridentifikasi.

Mereka adalah John Altobelli (56 tahun), Sarah Chester (45), dan pilot helikopter, Ara Zobayan (50).

Baca juga: Helikopter Kobe Bryant Tak Dilengkapi Alarm Peringatan Area

Untuk kelima korban lainnya, termasuk jasad putri Kobe Bryant, Gianna "Gigi" Maria Onore, sampai saat ini masih dalam proses otopsi.

Adapun empat jasad korban lainnya yang belum dikenali adalah Payton Chester, Christina Mauser, Keri Altobelli, dan Alyssa Altobelli.

Proses otopsi ini kemungkinan akan lama karena semua korban dinyatakan meninggal di tempat ketika helikopter jatuh dan meledak.

Baca juga: Gianna Maria Onore, Pengikut Jejak Kobe Bryant yang Justru Ikut Berpulang...

Jasad semua korban diperkirakan lama terbakar karena lokasi kejadian jauh dari pemukiman dan jalan raya.

Selain karena lokasi, proses pemadaman juga tidak bisa cepat karena ada material helikopter yang bisa membuat kobaran api semakin besar.

Tidak hanya proses otopsi, investigasi penyebab kecelakaan helikopter juga masih berjalan hingga saat ini.

Dalam penemuan terakhir, Dewan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTSB) menyebut helikopter tidak dilengkapi oleh sistem alarm area.

Alhasil, dugaan sementara pilot Ara Zobayan tidak mengetahui sedang terbang ke arah perbukitan di tengah kabut tebal.

Helikopter Sikorsky S-76B buatan tahun 1991 itu terbang dari Bandara John Wayne tepat pada pukul 09.06 pagi waktu setempat.

Baca juga: Kobe Bryant Sempat Benci Basket Sebelum Gianna Menyadarkannya...

Setelah melewati Byle Heights, helikopter sempat berputar-putar di atas wilayah Glendale, dekat Stadion Dodger.

Dalam perjalanan, Ara Zobayan juga sempat meminta izin kepada petugas radar cuaca untuk terbang rendah 1.000 kaki.

Ara Zobayan meminta terbang rendah untuk mendapatkan jarak pandang yang lebih bagus karena cuaca sedang berkabut.

Lalu, pada sekitar pukul 09.46, helikopter itu terjatuh di perbukitan Calabasas, California, Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com