Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Penerbangan Sebut Helikopter Kobe Bryant Mungkin Jatuh karena Cuaca Buruk

Kompas.com - 27/01/2020, 21:00 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber LA Times

KOMPAS.com - Pebasket legendaris NBA sekaligus legenda klub basket La Lakers, Kobe Bryant, dinyatakan tewas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh.

Kobe Bryant menjadi korban jatuhnya helikopter di California, bersama putrinya, Gianna Maria Onore, dan tujuh orang lainnya.

Helikopter pribadi Kobe Bryant jatuh di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020) pagi waktu Amerika Serikat.

Penyelidikan kecelakan helikopter tipe Sikorsky S-76B pribadi Kobe Bryant pun masih terus berlanjut dan mungkin akan fokus pada kondisi cuaca dan masalah teknis.

Baca juga: Tribute to Kobe Bryant, Nick Kyrgios Kenakan Jersi The Black Mamba di Australian Open

Pakar penerbangan dan pilot, Kurt Deetz, mengatakan kepada Los Angeles Times bahwa ia mengira kecelakaan itu lebih disebabkan oleh cuaca buruk daripada masalah teknis.

Sebab, menurut Kurt Deetz, yang pernah bekerja di Island Express Holding Corp, helikopeter tersebut mengikuti program pemiliharan dengan baik.

"Kecil kemungkinan kegagalan mesin kembar yang menyebabkan kecelakan itu terjadi," kata Kurt Deetz.

"Island Express mengikuti program pemeliharaan yang sangat baik," Kurt Deetz menambahkan.

Kurt Deetz yang pernah menerbangkan Kobe Bryant dengan helikopter yang sama dari tahun 2014 hingga 2016, mengatakan bahwa Bryant sangat menyukai helikopter tipe S-76B.

"Model ini disukai oleh selebriti dan dikenal nyaman dan aman," ujar Kurt Deetz.

Selain itu, konsultan penerbangan William Lawrence memberikan pendapatnya mengenai kecelakan yang menimpa Kobe Bryant.

William Lawrence mengatakan bahwa helikopter yang ditumpangi oleh Kobe Bryant itu dirancang dan memiliki reputasi yang baik.

Dilansir dari Los Angeles Times, helikopter itu bertipe Sikorsky S-76B yang dibangun pada 1991.

Baca juga: Mengenang Laga Terakhir Kobe Bryant di Panggung NBA, Akhir 20 Tahun Perjalanan

"Helikopter itu dirancang dengan baik. Itu kuat. Ini helikopter yang kokoh. Itulah sebabnya eksekutif suka menerbangkan helikopter seperti itu," kata William Lawrence, pensiunan pilot dan insturktur uji coba helikopter dan kolonel Marinir.

Lawrence menambahkan bahwa tim penyelidik kemungkinan sedikit kesulitan menentukan apakah penyebab jatuhnya helikopter itu merupakan kegagalan mekanis atau terkait masalah cuaca, atau mungkin keduanya.

"Jika helikopter itu berada di kabut dan pada instrumen memiliki keadaan darurat, itu akan membuat pemulihan dari keadaan darurat itu jauh, jauh lebih sulit," tutur William Lawrence.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com