Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Bahasa Kawi?

Kompas.com - 18/03/2024, 12:30 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bahasa kawi adalah suatu jenis dialek bahasa Jawa Kuno yang digunakan dalam tulisan sastra di Pulau Jawa selama kerajaan Hindu-Buddha Nusantara. Dalam tradisi Jawa, tembung kawi juga disebut dengan istilah bahasa Jawa Kuno. 

Sementara Kawi berarti "penyair", karya sastra yang ditulis oleh sang penyair atau sang kawi disebut kakawin (puisi) dan prosa.

Kakawin adalah rangkaian puisi yang berbeda yang dilengkapi dengan kata kata indah yang mengikuti gaya tertentu.

Baca juga: 60 Tembung Kosok Balen dan Artinya

Fungsi tembung kawi

Adapun fungsi tembung kawi, yaitu:

  1. Tembung kawi digunakan dalam dunia sastra Jawa zaman dahulu, seperti dalam kakawin, candi, candakarana, prasasti dan masih banyak yang lainya.
  2. Umumnya tembung kawi digunakan untuk pertunjukan kethoprak, dagelan, wayang, bahkan pranata adicara dalam sebuah acara kejawen.
  3. Tembung kawi sering digunakan pada acara pernikahan jawa (kejawen).
  4. Tembung kawi dapat digunakan sebagai nama seseorang karena dipercaya dapat memberikan pengaruh positif kepada pemiliknya.
  5. Tembung kawi digunakan sebagai bahan studi ilmu linguistik, filologi, kesustraan, skripsi mahasiswa dan lain lain.

Baca juga: Penggunaan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa

Contoh tembung kawi 

Berikut adalah contoh dari tembung-tembung kawi:

  1. Adi = becik
  2. Agni = geni
  3. Badhama = gaman
  4. Bagya = begja
  5. Cakrawala = langit
  6. Canthula = kurang ajar
  7. Dahat = banget
  8. Daksa = pinter
  9. Eksi = mata
  10. Enu= dalan
  11. Gana = mendhung
  12. Garba = weteng
  13. Iba = gajah
  14. Ingsun = aku
  15. Jahnawi = banyu 
  16. Jalu = lanang
  17. Kaca = rambut
  18. Kalbu = ati
  19. Laksmi = ayu
  20. Lalis = mati
  21. Manjing =mlebu
  22. Margana = panah

    Baca juga: Tembung Garba: Pengertian, Contoh

  23. Narmada = kali
  24. Ngarsa = ngarep
  25. Obar-abir = pilat
  26. Orem = sesambat
  27. Panti = omah
  28. Pawiyatan = sekolah
  29. Ratri = bengi
  30. Rena = ibu
  31. Sana = panggonan
  32. Seta = putih
  33. Tan = ora
  34. Taruna = enom
  35. Udrasa = tangis
  36. Upaya = golek
  37. Waluya = waras
  38. Wilis = ijo
  39. Yayah = bapak
  40. Yekti = bener

Baca juga: Mengenal Tembung Entar dalam Bahasa Jawa

Referensi:

  • Khilmi Mauliddian, I. N. (2022). Penanda Publik Bahasa Kawi di Kota Probolinggo: Kajian Lanskap Linguistik. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 1-11.
  • Raharjo, S. H. (n.d.). Kawruh Basa Jawa Pepak. Semarang: CV. Widya Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com