KOMPAS.com – Burung memiliki sistem pernapasan yang unik karena memiliki organ yang disebut sebagai kantong udara. Apa fungsi kantong udara pada burung?
Fungsi kantong udara pada burung adalah:
Baca juga: Sistem Pernafasan Pada Burung
Fungsi kantong udara pada burung adalah menghasilkan aliran udara searah. Hal ini sangat berbeda dengan manusia dan mamalia yang memiliki aliran udara dua arah.
Dilansir dari Biology LibreTexts, ketika udara dihirup dan dikeluarkan aliran udara paru-paru burung bergerak dalam satu arah dan menciptakan sistem pertukaran arus silang.
Hal tersebut membuat pertukaran oksigen dan karbon dioksida ada burung sangat efisien.
Baca juga: Ciri-ciri paru-paru pada Burung
Fungsi kantong udara burung selanjutnya adalah memasok oksigen secara terus-menerus ke paru-paru.
Udara yang dihirup melalui hidung burung akan masuk ke dalam trakeanya.
Sebagian udara segar yang mengandung oksigen tersebut masuk ke paru-paru. Adapun, sebagiannya lagi mengisi kantong udara posterior yang berada di belakang paru-paru.
Udara bekas dari paru-paru kemudian masuk ke dalam kantong udara anterior yang berada di depan paru-paru.
Baca juga: Daftar Nama Alat Pernapasan pada Hewan
Dilansir dari Ask Nature, pada pernapasan kedua udara bekas di kantong udara anterior mengalir keluar melalui trakea, sedangkan udara segar di kantong prosterior masuk ke paru-paru.
Hal tersebut terus berlangsung, sehingga paru-paru mendpatkan suplai oksigen secara terus-menerus tanpa henti.
Hal tersebut menambah efisiensi pernapasan burung. Sehingga, burung dapat tetap bernapas ketika terbang di udara yang oksigennya tipis.
Baca juga: Bisakah Burung Terbang di Luar Angkasa?
Dilansir dari Avian Biology, kantong udara berevolusi untuk meringankan struktur tulang.
Udara yang masuk ke dalam kantong udara memiliki massa jenis yang rendah, sehingga total massa jenis tubuh burung berkurang.
Berkurangnya massa jenis membantu burung untuk terbang lebih mudah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.