Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Bayi Berkomunikasi Sebelum Mengenal Bahasa?

Kompas.com - 14/03/2024, 21:00 WIB
Astrid Riyani Atmaja,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat bayi lahir ke dunia, bayi akan mulai mengenal dunia sosial. Dunia sosial tersebut mencakup sistem komunikasi manusia. 

Bayi tidak terlahir bisu. Walaupun mereka belum bisa berkomunikasi menggunakan bahasa yang lengkap seperti manusia dewasa. Namun, bayi memiliki sistem komunikasi bahasanya sendiri. 

Bayi bisa merespon apa yang mereka rasakan dari sekitarnya. Tetapi, mereka tidak bisa mengomunikasikan hal tersebut melalui satu kalimat utuh. 

Artinya, walaupun bayi belum bisa berbicara seperti manusia dewasa, bayi tetap bisa berkomunikasi menggunakan suara vegetatif.

Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Komunikasi Verbal

Suara vegetatif adalah suara-suara yang dihasilkan bayi secara natural untuk berkomunikasi atau merespon keadaan sekitarnya.

Contoh suara vegetatof adalah menangis, bersendawa, atau tertawa. 

Untuk bisa mencapai tahap mengucapkan satu kata, ada beberapa tahapan perkembangan bahasa yang dilalui oleh bayi yaitu:

  • Ekspresi wajah
  • Menghasilkan suara
  • Vocal play
  • Mengoceh

Baca juga: Komunikasi Anak berdasarkan Usia Tumbuh Kembang

1. Ekspresi wajah (lahir - usia 3 minggu)

Ekspresi wajah merupakan tahap awal dari komunikasi bayi, salah satunya adalah tersenyum.

Senyum yang dilakukan oleh bayi dipercaya sebagai respons bayi terhadap perlakuan yang mereka terima, seperti saat orang tua menunjukkan mainan atau membunyikan mainan di hadapan mereka.

Bayi bisa tersenyum karena meniru orang lain yang tersenyum terlebih dahulu kepada mereka.

Hal tersebut akan menjadi stimulus bagi si bayi untuk ikut tersenyum.

Jadi, bayi akan mulai menyadari bahwa mereka bisa berinteraksi dengan orang lain melalui ekspresi wajah.

Baca juga: Mengapa Bayi Suka Mengisap Jempol?

2. Menghasilkan suara (usia 6 – 16 minggu)

Sekitar usia 6 minggu, bayi akan mulai mengeluarkan suara dari mulutnya.

Namun, suara yang dikeluarkan bayi masih berupa suara yang masih mentah, suara yang asal, tidak beraturan, dan tidak terstruktur.

Pada masa ini juga bayi mulai melibatkan emosi dan perasaannya untuk merespon keadaan sekitar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com