KOMPAS.com - Laporan penerimaan barang disebut juga dengan receiving report dalam bahasa Inggris.
Pada intinya, laporan ini berisi pencatatan bahan dan inventaris apa saja yang diterima perusahaan dalam suatu jangka waktu.
Apa itu receiving report?
Dikutip dari My Accounting Course, receiving report adalah dokumen internal yang digunakan untuk mencatat bahan dan inventaris yang diterima perusahaan.
Biasanya laporan ini dikirim ke departemen atau perusahaan lain, untuk memberi tahu barang apa saja yang telah diterima dan siap digunakan.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Perencanaan Pengadaan dan Penerimaan?
Dalam situs Accounting Tools dituliskan bahwa, laporan penerimaan barang dipakai untuk mendokumentasikan pengiriman barang ke unit bisnis lainnya.
Laporan ini diisi oleh staf penerima dari departemen, perusahaan, atau unit bisnis lainnya yang menerima barang.
Format laporan ini, antara lain:
:Laporan ini kemudian disimpan di departemen penerimaan, dan salinannya dikirim ke departemen atau unit bisnis lainnya.
Baca juga: Laporan Keuangan Konsolidasi: Pengertian dan Manfaatnya
Receiving report adalah laporan penerimaan barang yang disusun oleh departemen atau unit bisnis yang menerima barang.
Dilansir dari situs Safety Culture, salah satu tujuan receiving report adalah mempertahankan proses pencatatan yang efisien.
Keberadaan laporan ini jelas membantu meminimalkan bahkan menghindari kebingungan antarunit bisnis.
Selain itu, tujuan receiving report adalah mencegah keterlambatan dalam pemulihan barang yang hilang, retur barang, hingga pelunasan utang kepada mitra bisnis.
Terakhir, tujuan receiving report, yakni membantu memeriksa apakah ada barang yang rusak atau mungkin cacat.
Baca juga: 5 Manfaat Laporan Keuangan bagi Calon Investor
Kesimpulannya, tujuan receiving report adalah: