Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Faktor yang Mempengaruhi Cepat Rambat Bunyi

Kompas.com - 30/01/2024, 12:36 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Bunyi merupakan gelombang mekanik jenis gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui udara, zat cair, dan zat padat.

Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Alam (2023) oleh Evy Aldiyah, bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.

Bunyi terjadi karena suatu benda bergetar, energi getaran tersebutlah yang merambat dalam medium yang dilaluinya. Bunyi yang telah terbentuk akan dikuatkan oleh adanya kolom udara.

Adapun kecepatan rambat bunyi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kerapatan dan suhu. Berikut penjelasannya:

Baca juga: Bagaimana Cara Mengukur Cepat Rambat Bunyi?

Kerapatan

Dikutip dari buku Modul IPA Berbasis Saintifik (2021) oleh Alifia Kurnia, kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi, semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat.

Sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.

Suhu

Semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.

Ahli fisika bernama Miller melakukan percobaan untuk mengukur kecepatan bunyi di udara dengan menembakkan peluru sebagai sumber bunyi dan meletakkan detektor pada jarak tertentu.

Pada percobaan tersebut, kecepatan bunyi tergantung pada temperatur atau suhu.

Baca juga: Besaran Cepat Rambat Bunyi sesuai Mediumnya

Semakin rendah suhu udara, maka semakin besar kecepatan bunyi. Hal ini yang menjelaskan mengapa pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas daripada siang hari.

Pada siang haru gelombang bunyi dibiaskan ke arah udara yang lebih panas (ke arah atas) karena suhu udara di permukaan bumi lebih dingin dibandingkan dengan udara pada bagian atasnya.

Berlawanan pada malam hari, gelombang bunyi dipantulkan ke arah yang lebih rendah karena suhu permukaan bumi lebih hangat dibandingkan dengan udara pada bagian atasnya.

Itulah penjelasan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com